KOMPAS.com - Pelatih timnas Jamaika, Heimir Hallgrimsson, mengaku telah menghubungi Manchester United untuk menakar kemungkinan Mason Greenwood membela negara Karibia tersebut.
The Athletic mengutarakan bahwa ide Timnas Jamaika dekati Mason Greenwood sudah mengapung sejak Oktober 2023.
Mason Greenwood sendiri berhak tampil membela Jamaika lewat jalur ayahnya, Andrew.
Sebenarnya, Greenwood punya satu cap senior bersama timnas Inggris. Namun, peraturan FIFA terbaru memperbolehkan sang pemain untuk berganti kewarganegaraan.
Penampilan tunggal Greenwood bagi timnas Inggris adalah saat ia masuk sebagai pemain pengganti, larut pada laga Nations League kontra Finlandia pada September 2020.
Peraturan FIFA menetapkan bahwa seorang pemain bisa pindah warga kenegaraan apabila ia tidak bermain dalam lebih dari tiga laga kompetitif bagi negara lain sebelum ulang tahunnya yang ke-21.
"Saya ingin sekali memiliki dia dalam tim," ujar Hallgrimsson kepada The Athletic.
"Seperti semua pelatih, saya ingin memiliki para pemain terbaik dalam tim kami, namun semua tergantung pada pemain itu sendiri apakah dia ingin terlibat."
Baca juga: Masa Depan Mason Greenwood di Spanyol, Bukan di Old Trafford Lagi
Greenwood telah mencetak tujuh gol dan lima assist musim ini dalam masa peminjamannya ke tim LaLiga, Getafe.
Setan Merah telah mengumumkan pada bulan Agustus bahwa Greenwood tidak akan bermain lagi untuk klub dan kepindahannya dari Old Trafford sedang diupayakan.
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, juga dilaporkan tak lagi ingin memanggil Greenwood sehingga pintu terbuka bagi sang pemain untuk membela Jamaika.
Hallgrimson pun menjawab soal kasus kekerasan seksual yang menimpa Greenwood di Inggris kendati pengadilan tidak melanjutkan kasus tersebut karena mundurnya saksi-saksi kunci.
"Itu semua tergantung pada Federasi (Jamaika)," ujarnya. "Bukan pelatih yang akan menjawab hal seperti itu. Saya bukan ahli dalam hal ini."
Baca juga: TampiL Menggila, Mason Greenwood Pemain Terbaik Getafe untuk Desember
"Saya hanya melihat orangnya. Saya pikir apa yang telah ia lalui dalam satu setengah tahun sejak itu terjadi lebih buruk daripada yang bisa saya bayangkan."
"Dia berada dalam liputan pers dan media sosial. Saya hanya bisa membayangkan apa yang telah dia alami."
"Kasus ini telah melalui berbagai tahapan dan kasusnya telah dibatalkan, jadi bukan hak saya atau siapa pun untuk menghakiminya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.