KOMPAS.com - Pelatih RANS Nusantara FC, Eduardo Almeida, menyoroti kepemimpinan wasit Ginanjar Rachman Latief yang memimpin laga pekan ke-25 melawan Arema FC yang berakhir dengan skor 2-3 di Stadion Sultan Agung Bantul, Kamis (22/2/2024) malam.
Menurut dia, wasit membuat beberapa keputusan yang tidak tepat sehingga merugikan timnya, terutama semenjak turun minum.
"Pada babak pertama, saya tidak mempermasalahkannya, tetapi di babak kedua, saya tidak tahu apa yang terjadi, tetapi saya melihat situasi yang berbeda dalam mengatur pertandingan dari wasit," ucap pelatih asal Portugal itu.
Dalam laga tersebut, Ginanjar Rahman Latief mengeluarkan tujuh kartu kuning, dua kartu merah tidak langsung, dan satu kartu merah langsung.
Baca juga: Hasil RANS Nusantara Vs Arema: Dinodai 3 Kartu Merah, Singo Edan Menang 3-2
RANS mendapatkan empat kartu kuning, satu kartu merah tidak langsung untuk Francisco Pereira Carneiro, dan satu kartu merah untuk kiper Hilmansyah.
Francisco Pereira Carneiro mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-69 setelah melakukan gerakan tarikan kepada Dedik Setiawan dalam duel one on one.
Adapun Hilmansyah mendapatkan kartu merah pada menit ke-74 setelah menghentikan paksa Samuel Balinsa yang tidak terkawal menggunakan badannya. Akibatnya, kedua pemain sempat berbenturan.
Eduardo Almeida merasa mantan penjaga gawang PSM Makassar itu tidak sepatutnya mendapatkan kartu merah karena lebih dekat dengan bola.
Baca juga: Alasan Kemenangan Arema FC Terasa Lebih Hidup di Tangan WCP
"Saya akan melihat video-nya dan berbicara dengan pemain saya tentang situasinya. Namun, penglihatan saya menunjukkan dia menghalau bola lebih dulu, jadi bukan pelanggaran," ujar pelatih asal Portugal itu.
"Tidak sepenuhnya pantas mendapat kartu merah, tetapi wasit malah memutuskan memberinya kartu merah. Saya akan memeriksanya lagi," ujarnya.
Diusirnya kedua pemain tersebut membuat RANS bermain dengan sembilan pemain pada 15 menit terakhir pertandingan.
Namun, tim tetap memberikan perlawanan dan berhasil mencuri gol lewat hadiah penalti pada menit ke-89.
Baca juga: RANS Nusantara Vs Arema FC, Sama-sama Pasang Alarm Waspada
Eduardo Almeida mengatakan seharusnya laga ini bisa berakhir imbang karena ada situasi pada pengujung laga yang seharusnya memberikan timnya hadiah penalti kedua, tetapi wasit tidak memberikan.
"Saya pikir juga kami bisa mendapat penalti di menit-menit akhir. Kami perlu memeriksanya lagi, tetapi saya pikir wasit perlu menganalisisnya," katanya.
Dengan kekalahan ini, tim berjuluk The Prestige Phoenix ini tidak beranjak dari posisi ke-8 klasemen sementara Liga 1 2023-2024 dengan perolehan 33 poin.
Namun, mereka terancam merosot keluar dari 10 besar karena masih ada beberapa tim di bawahnya yang belum melakoni laga ke-25.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.