KOMPAS.com – Paul Munster menjalani debut yang manis bersama Persebaya Surabaya di laga kompetitif perdananya sejak ditunjuk sebagai pelatih keempat Persebaya Surabaya di Liga 1 2023-2024 ini awal Januari lalu.
Tim baru saja menjamu PSIS Semarang dalam laga tunda pekan ke-20 yang berakhir dengan skor 1-1 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jawa Timur hari Selasa (30/1/2024) sore.
Persebaya bahkan lebih dulu tertinggal usai gawang yang dijaga Andhika Ramadhani dijebol, mantan pemain Persebaya Taisei Marukawa dan membawa PSIS unggul lebih dulu di menit ke-20.
Selang beberapa waktu, Andre Oktavinsyah berhasil mencetak gol balasan di menit ke-27.
Mengomentari hasil imbang yang kurang menggembirakan itu, Paul Munster justru curhat soal penampilan lini serang tim berjuluk Bajul Ijo.
Ia menyayangkan banyak peluang tercipta gagal dikonversi menjadi gol setelah penyelesaian akhir pemain di lini serang tim kurang maksimal.
Striker Persebaya, Paulo Henrique yang diharapkan menjadi mesin gol andalan tim pun tampil jauh dari ekspetasi.
“Kami punya banyak peluang gol, bukan peluang tapi peluang gol. Sangat berbeda. Saya sangat tidak bahagia dengan lini depan karena saya tahu ekspetasi saya besar kepada mereka,” ujarnya.
Baca juga: Paul Munster Apresiasi Persebaya meski Ditahan Imbang PSIS
Walau kecewa dengan penampilan lini serang Persebaya di laga ini, namun ia optimis di laga berikutnya penampilan tim akan lebih baik.
“Ada yang menatap tiang tapi ini bagus, karena PSIS punya attacking yang sangat bagus. Saya yakin harusnya kami bisa mencetak gol lebih dari ini,” ucap Paul Munster.
“Kami harus recovery dan fokus next game. Kami harus paham situasi dengan rumor ini,” imbuhnya.
Sementara itu terkait kegagalannya mengakhiri catatan minor Persebaya di beberapa laga terakhir ia merasa tidak senang dengan hasil imbang. Terlepas dari serangkaian hasil buruk Persebaya yang sudah puasa kemenangan di sembilan laga beruntun.
“Semua laga selalu berakhir draw, tidak bisa diprediksi. Kami terlihat ingin menang, saya tak pernah happy dengan draw. Ekspetasi kami ingin menang dan saya ingin banyak mencetak gol, banyak peluang, dan lain-lain,” tutur mantan pelatih Bhayangkara FC.
“Tapi finishing di final third kurang bagus,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.