KOMPAS.com - Peluang Indonesia untuk mengangkat gelar juara Piala Asia 2023 berada di angka 0,2 persen atau terendah kedua dari semua kontestan yang akan beraksi di Qatar pada 12 Januari-10 Februari 2024.
Di spektrum sebaliknya, prediksi peluang yang dibuat oleh superkomputer Opta tersebut menempatkan Jepang sebagai kandidat juara Piala Asia 2023 dengan peluang terbesar, yakni 24,6 persen.
Superkomputer Opta membuat prediksi tersebut berdasarkan simulasi turnamen sebanyak 10.000 kali.
Jepang adalah pemilik gelar terbanyak sepanjang sejarah Piala Asia walau Samurai Biru harus mengakui keunggulan Qatar 3-1 pada final turnamen terakhir pada 2019.
Timnas Jepang, yang menjadi sesama penghuni Grup D bersama Indonesia, bahkan mencapai semifinal dalam lebih dari setengah simulasi Opta.
Baca juga: Daftar Nomor Punggung Timnas Indonesia untuk Piala Asia
Menariknya, pesaing terdekat Jepang menurut simulasi superkomputer tersebut adalah Korea Selatan, itu pun dengan angka 14,3 persen yang masih jauh lebih rendah dari Wataru Endo dkk.
Kembali ke Indonesia, Garuda dikatakan memiliki peluang juara hanya 0,2 persen.
Kans pasukan Shin Tae-yong sama dengan Republik Kyrgyz dan Malaysia serta hanya lebih baik 0,1 persen dari Hong Kong yang berada di peringkat paling buntut.
Indonesia "dijagokan" untuk finish peringkat keempat di Grup D, posisi buntut di bawah Jepang, Irak, dan Vietnam, dengan kans mencapai 47,5 persen.
Baca juga: KBRI Doha Gelar Makan Malam Bersama Timnas Indonesia
Kans Indonesia untuk duduk di peringkat ketiga grup adalah di angka 31,5 persen; di peringkat kedua adalah 17,1 persen; dan hanya 3,9 persen untuk menduduki puncak grup seusai laga-laga bergulir semua.
Hal ini memang jomplang dengan Jepang sang favorit turnamen di mana mereka 97,2 persen dijagokan untuk lolos ke babak 16 besar dan 3,7 persen mencapai final.
Peringkat keempat di grup: 47,5 persen
Peringkat ketiga di grup: 38,3 persen
Peringkat kedua di grup: 17,5 persen
Peringkat pertama di grup: 3,9 persen