KOMPAS.com - Striker pemenang Piala Dunia 1998 dan Euro 2000, Christophe Dugarry, melancarkan serangan terhadap bomber Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe. Dugarry mengaku tak sabar melihat Mbappe pergi dan memberinya nasihat.
Bagi Christophe Dugarry, Kylian Mbappe jauh dari harapan membawa PSG ke gelar juara Liga Champions. Apalagi, permainannya dibilang sudah tertebak.
"Sampai terbukti sebaliknya, sepak bola adalah olahraga tim," tuturnya kepada RMC Sports.
"Dia didatangkan bukan untuk statistik, tetapi untuk timnya memenangkan Champions League dan saat ini mereka masih belum berhasil."
"Ia semakin mudah ditebak dalam duel-duel. Dirinya tidak memiliki kekuatan, karakter, dan terlalu sering menghilang dalam pertandingan-pertandingan penting.
"Kemudian sikapnya, selalu dengan tangan terangkat, adalah sesuatu negatif yang ia tularkan."
Baca juga: Bursa Transfer: Liverpool-Madrid Kejar Mbappe, Man City Buru Bek Rp 1,5 Triliun
PSG telah beberapa kali menolak pendekatan Real Madrid ke Kylian Mbappe. Mereka bahkan sempat menolak pendekatan raksasa 160 juta euro pada musim panas 2021.
Kylian Mbappe kini bebas berdiskusi dengan klub lain di Eropa mengingat ikatan kerjanya dengan Paris Saint-Germain akan habis musim panas ini.
Keputusan tersebut datang setelah dirinya cekcok dengan kubu PSG pada jendela transfer musim panas terakhir di mana ia merasa kubu Paris tak mendatangkan pemain-pemain yang diperlukan untuk membuat pasukan Luis Enrique tersebut kompetitif lagi.
Sang penyerang dikabarkan kecewa karena Robert Lewandowski atau Bernardo Silva gagal bergabung dengan PSG walau klub mengatakan diskusi telah berlangsung lancar dengan keduanya.
Mbappe sempat menandatangani perpanjangan kontrak hingga tiga tahun pada Mei 2022.
Akan tetapi, belakangan ketahuan kalau kontrak itu adalah dua tahun dengan opsi perpanjangan setahun yang hanya bisa diaktifkan oleh sang pemain.
Baca juga: Kisah Arsenal Nyaris Rekrut Kylian Mbappe, Berujung Sesal dari Eks Pencari Bakat
Di lain sisi, perwakilan Mbappe juga menolak menemui Al-Hilal pada musim panas kemarin.
"Apakah dia suka berada di tengah-tengah perdebatan dalam situasi seperti ini?" ujarnya.
"Saya tidak tahu. Saya mendapat kesan bahwa setiap enam bulan sekali mereka mengatakan apakah dia bakal pergi atau tinggal. Saya muak."
"Saya ingin Mbappe memulai proyek klub dan berhenti memikirkan proyek pribadi. Saya lelah mendengar hal-hal ini setiap enam bulan. Saya muak."
"Saya tidak peduli lagi."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.