KOMPAS.com - Tidak terasa 2023 berada di pengujung tahun. Banyak yang telah terjadi terhadap sepak bola Indonesia sepanjang tahun ini.
Mulai dari terpilihnya Erick Thohir sebagai ketua umum PSSI yang membuka babak baru industri sepak bola Indonesia, sampai kembali dibukanya kasus mafia bola pada tahun 2018 silam.
Berikut ini 9 peristiwa penting yang terjadi pada sepak bola Indonesia sepanjang 2023 yang sudah dirangkum Kompas.com:
Erick Thohir resmi menjadi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 usai mendapatkan 64 suara dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri La, Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Ia dipastikan menang dengan jumlah suara 64 dari total 86 voter. Sementara La Nyalla mendapatkan 22 suara.
Hadirnya Erick Thohir memberikan harapan baru bagi sepak bola Indonesia yang mendambakan seorang pemimpin yang kredibel.
Erick Thohir mempunyai pengalaman sebagai Wakil Komisaris Utama Persib tahun 2009-2019. Pada tahun 2012, ia menjadi pemilik saham mayoritas klub yang berlaga di Major League Soccer (MLS), DC United.
Kemudian, pada tahun 2013 ia membuat kejutan dengan menjadi pemegang saham mayoritas klub asal Italia, Inter Milan. Bahkan, ia sempat didapuk menjadi Presiden Klub pada 2013, menggantikan Massimo Moratti.
Pada tahun 2021, Erick Thohir dan Anindya Bakrie menjadi pemegang saham mayoritas di salah satu klub Inggris, Oxford United.
Baca juga: Kaleidoskop 2023: Timnas U22 Indonesia Juara SEA Games, Akhir Dramatis Penantian 32 Tahun
Tahun 2023 juga dimulai dengan wajah baru kompetisi. Terjadi perubahan besar pada format kompetisi kasta tertinggi dan kasta kedua sepak bola Indonesia itu.
Liga 1 2023-2024 kini menggunakan format Reguler Series dan Champioship Series.
Reguler Series digelar pada 1 Juli 2023 - 28 April 2024 yang mempertemukan 18 tim dalam 34 pekan. Empat tim teratas bakal lolos ke Championship Series pada 4-26 Mei 2024 untuk memperebutkan trofi juara.
Selain itu, terjadi penambahan kuota pemain asing dari empat menjadi enam pemain asing dengan rincian lima pemain bebas dan satu pemain ASEAN.
Perubahan besar juga terjadi pada Liga 2 2023-2024. Hasil Kongres PSSI membuat Liga 2 mirip dengan format MLS Amerika Serikat, yakni format pembagian wilayah dilanjutkan fase gugur.
Pertama 28 klub peserta dibagi menjadi empat wilayah yang terdiri dari tujuh grup yang bermain kandang dan tandang.
Tiga tim teratas masing-masing grup anak naik ke babak 12 besar, sedangkan empat tim terbawah akan menjalani babak playoff degradasi.
Sebanyak 12 peserta kemudian dibagi lagi menjadi tiga grup dengan masing-masing empat klub di babak 12 besar.
Kemudian akan memainkan laga dengan sistem kandang tandang. Pemuncak klasemen dan 1 runner-up terbaik akan melaju ke semifinal.