FIFA Ancam Keluarkan Brasil dari Semua Kompetisi, Imbas Campur Tangan Pemerintah

KOMPAS.com – FIFA memberikan ancaman untuk mendepak Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) dari kompetisi internasional.

Ancaman FIFA muncul setelah Pengadilan Rio de Jeneiro mencopot Ednaldo Rodrigues dari jabatan sebagai Presiden CBF Brasil.

Menurut laporan Cope, Jose Perdiz lalu dinobatkan sebagai presiden sementara CBF setelah pengadilan Rio de Jeneiro mencabut status Ednaldo Rodriguez.

Pengadilan Rio de Janeiro juga meminta diadakan pemilihan umum Presiden CBF dalam jangka waktu 30 hari.

Baca juga: Neymar Absen Perkuat Brasil di Copa America 2024

FIFA pun memberikan tanggapan atas insiden pencabutan Ednaldo Rodriguez sebagai Presiden CBF.

FIFA menegaskan, mereka tidak memberimtoleransi atas campur tangan pemerintah dalam bentuk apa pun di dalam organisasi CBF.

“Asosiasi anggota FIFA harus mengelola urusan mereka secara independen dan tanpa pengaruh dari pihak ketiga atau mana pun,” bunyi surat yang dikirimkan FIFA kepada CBF, dikutip dari Marca.

FIFA menjelaskan, mereka tidak mengakui presiden sementara CBF, Jose Perdiz, yang bersikeras menyelenggarakan pemilihan pimpinan baru dalam waktu dekat.

Baca juga: Cerita Mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia Temani Brasil Selama Piala Dunia U17

Pelanggaran atas prinsip FIFA untuk melarang campur tangan pemerintah terhadap CBF membuat sepak bola Brasil terancam sanksi.

Jika sanksi dijatuhkan FIFA, tim nasional dan klub-klub Brasil bakal kehilangan hak untuk berpartisipasi dalam kompetisi internasional.

Langkah itu akan membuat timnas Brasil akan kehilangan tempat untuk mentas di Copa America 2024.

Selain itu, klub-klub brasil berpotensi tak bisa ambil bagian di Copa Libertadores seandainya FIFA memberikan hukuman kepada CBF.

Baca juga: Reaksi Media Argentina terhadap Kejeniusan Echeverri Kontra Brasil

Sementara itu, Jose Perdiz menegaskan bahwa dirinya tetap akan melakukan pemilihan umum Presiden CBF.

“Rasa hormat kami menerima surat baru dari FIFA,” kata Jose Perdiz.

“Saya melihat ada tanda positif, tetapi sebagaimana ditentukan oleh keadilan, saya harus mengadakan pemilu dalam jangka waktu yang ditentukan,” imbuh dia.