Fokus Final Piala Dunia Antarklub, Guardiola Enggan Bahas European Super League

KOMPAS.com - Pelatih Manchester City, Josep "Pep" Guardiola, menolak membahas European Super League. 

Pep Guardiola saat ini sedang mempersiapkan Man City menjelang final Piala Dunia Antarklub 2023 melawan Fluminense. 

Laga Man City vs Fluminense bakal berlangsung di King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Sabtu (23/12/2023) dini hari WIB. 

Dalam konferensi pers menjelang final Piala Dunia Antarklub, Guardiola mendapat pertanyaan seputar European Super League. 

Baca juga: Daftar Tim yang Menolak European Super League, Ada Manchester United dan Bayern

"Saya tidak akan mengomentari hal itu beberapa jam sebelum kami memainkan final Piala Dunia," kata Guardiola, dilansir dari Mirror. 

"Kami memiliki waktu untuk memikirkannya dan para pengacara serta klub akan memutuskan apa yang harus kami lakukan," tuturnya.

Sementara itu, Manchester City sudah mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka tetap tidak akan berpartisipasi dalam proyek European Super League. 

"Manchester City mengonfirmasi pada tahun 2021 bahwa mereka telah secara resmi memberlakukan prosedur untuk menarik diri dari grup yang sedang mengembangkan rencana untuk European Super League," demikian bunyi pernyataan Man City. 

Baca juga: Presiden UEFA soal European Super League: Sepak Bola Tidak untuk Diperjualbelikan!

"Posisi kami tidak berubah. Kami tetap berkomitmen pada nilai-nilai sepak bola Eropa dan kami akan terus bekerja sama dengan sesama klub melalui ECA (Asosiasi Klub Eropa) dan berpartisipasi dalam kompetisi UEFA." 

European Super League kembali bergema menyusul putusan Pengadilan Uni Eropa, Court of Justice of the European Union (CJEU). 

CJEU memutuskan bahwa FIFA dan UEFA melanggar aturan karena menghalangi pembentukan European Super League. 

Rencana European Super League pertama diumumkan pada April 2021 ketika 12 tim elite Eropa termasuk Juventus, Real Madrid, Inter Milan, Liverpool, Manchester United dan Manchester City mengumumkan keterlibatan mereka di kompetisi tersebut.

Namun, setelah 48 jam ide itu ditangguhkan karena mendapat protes besar. Klub-klub pencetus mulai mengundurkan diri hingga tersisa dua raksasa Spanyol yaitu Barcelona dan Real Madrid.