Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maldini "Pensiunan" Setelah Dipecat AC Milan, Tak Pernah Mau Melatih

Kompas.com - 23/11/2023, 18:00 WIB
Muhammad Reza Triatmodjo,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paolo Maldini mengungkapkan pengalaman setelah dipecat AC Milan, klub yang begitu lekat dengannya.

Maldini seperti diketahui merupakan bagian penting dalam sejarah Milan, baik sebagai pemain maupun direktur.

Maldini dipecat bersama koleganya, Ricky Massara, pada 5 Juni lalu. Ia pun harus meninggalkan jabatan sebagai Direktur Teknik AC Milan.

Sebagai Direktur Teknik Milan, Maldini, punya andil besar terhadap keberhasilan tim meraih juara Liga Italia 2021-2022.

Prestasi itu melengkapi kesuksesannya saat masih berstatus sebagai pemain Il Rossoneri (Si Merah-Hitam). Saat masih aktif bermain, Maldini mengantar Milan meraih 7 titel Liga Italia dan 5 trofi Liga Champions.

Pada sebuah wawancara baru-baru ini bersama PoretCast yang dipandu oleh Giacomo Poretti, Maldini bercerita tentang kebersamaan panjangnya bersama Milan.

“Sulit menemukan seseorang yang memulai dan mengakhiri kariernya dengan klub yang sama, tapi pada masa saya, pergi ke luar negeri tidak begitu populer dan saya cukup beruntung memiliki seorang Presiden seperti Silvio Berlusconi yang memiliki tujuan yang sama dengan saya,” kata Maldini dilansir dari Football Italia.

Baca juga: Maldini: Milan Coba Boyong Messi, Sadar Diri Setelah 10 Hari

Maldini mencatat 901 penampilan untuk Milan antara tahun 1985 hingga 2009. Ia pun menyaksikan lansung peralihan generasi dan tren sepak bola.

“Saya mulai dengan Franco Baresi dan Beppe Bergomi, lalu selesai dengan Alexandre Pato dan Andrea Pirlo. Jadi, saya mengalami generasi pemain yang berbeda. Saya bilang perubahan terbesar selama ini adalah tekanan, terutama sekarang dengan adanya media sosial," kata Maldini.

Maldini juga mengungkapkan atmosfer tak terlupakan di San Siro. Dia menjelaskan betapa "kakinya gemetar" saat menghadapi Inter dalam laga derbi pada semifinal Liga Champions 2003.

“Setelah mencapai usia dan pengalaman ini, Anda hanya akan menantikan pertandingan-pertandingan seperti itu. Ketika orang bertanya apa yang saya rindukan, saya jawab atmosfer di ruang ganti, campur aduk perasaan takut dan antusiasme sebelum pertandingan. Kontak dan adrenalin tinggi yang Anda dapat dari penonton.”

Maldini lantas menceritakan perbedaan sensasi saat berperan sebagai pemain dan menjadi direktur Milan.

“Ada perbedaan besar dalam cara Anda menjalani pertandingan sebagai pemain dan sebagai direktur. Yang terburuk adalah saat di tribune, Anda menderita melihat hasilnya dan tidak dapat mengubahnya. Itu membuat saya sangat gelisah. Ricky Massara juga merasakannya, tapi lebih kalem!," ucap Maldini.

Maldini juga mengungkapkan alasan kenapa dirinya tak pernah mau menjadi pelatih.

Saat melihat keseharian sang ayah, Cesare Maldini, yang kini sudah wafat, Paolo Maldini memahami betul beratnya pekerjaan pelatih

"Saya tak akan pernah menjadi pelatih! Saya melihat ayah saya yang selalu membawa tas. Jadi, saya tahu kehidupan seperti apa itu. Ketika saya pensiun, setidaknya saya tahu apa yang tak ingin saya lakukan."

Setelah dipecat Milan, Maldini belum terjun kembali ke dunia sepak bola kendati sempat dikaitkan dengan PSG.

“Saya memikirkannya sesekali. Ketika saya berusia 50 tahun, saya pikir, saya sudah setengah jalan dan itu akan menjadi hasil yang baik"."

"Secara teori saya adalah pensiunan, setidaknya begitu sejak musim panas lalu," kata Maldini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Ernando dan Karakter Adu Penalti

Timnas Indonesia
Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Jadwal MotoGP Spanyol 2024: Balapan Malam Ini, Marc Marquez Start Terdepan

Motogp
Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Piala Thomas 2024: Jonatan Dikejutkan Lawan, Menang berkat Ubah Pendekatan

Badminton
Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Jadwal Lengkap Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Semifinal Piala Asia U23 2024, Prediksi Klok Tak Ada yang Mustahil untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Keyakinan Pasukan STY Akan Tetap Menyerang

Indonesia Vs Uzbekistan: Keyakinan Pasukan STY Akan Tetap Menyerang

Timnas Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Salip Man City, Sheffield United Degradasi

Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Liverpool Gagal Salip Man City, Sheffield United Degradasi

Liga Inggris
Hasil Aston Villa Vs Chelsea 2-2: Gol Dianulir, The Blues Bawa Pulang 1 Poin

Hasil Aston Villa Vs Chelsea 2-2: Gol Dianulir, The Blues Bawa Pulang 1 Poin

Liga Inggris
Leverkusen 46 Laga Tanpa Kalah, Xabi Alonso Benar-benar Fenomenal

Leverkusen 46 Laga Tanpa Kalah, Xabi Alonso Benar-benar Fenomenal

Bundesliga
Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Juventus Vs AC Milan, Tidak Ada Pemenang

Liga Italia
Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com