KOMPAS.com- Mantan Chief Operating Officer PT Liga Indonesia, Tigorshalom Boboy menyebut pentingnya kompetensi bahasa dalam pembinaan wasit di Indonesia.
Ia mengungkapkan bahwa masalah wasit sudah menjadi isu akut yang berlarut-larut di kompetisi sepak bola Indonesia.
Kegaduhan yang disebabkan kesalahan pengambilan keputusan wasit sudah jamak terjadi di masa lampau dan belum juga terselesaikan hingga saat ini.
Tigorshalom Boboy melihat masalah wasit-wasit disebabkan karena tidak ada dasar pemahaman yang baik terhadap FIFA Laws of the Game.
Padahal tugas utama wasit adalah menjalankan dan menegakan Laws of the Game.
"Menurut saya soal wasit itu masalah atau problem yang memang sulit untuk diperbaiki. Faktornya bukan hanya sekadar cari SDM untuk wasit tetapi juga pemahaman dan keseriusan untuk memahami Laws of the Game," tutur pria yang biasa disapa Tigor kepada Kompas.com.
"Karena intinya dari fungsi wasit kan menjalankan Laws of the Game."
"Pertanyaannya apa yang mau dibina kalau basic-nya memang sudah salah. Kemudian yang mau melakukan pembinaan juga belum tentu menguasai aturannya," tuturnya menegaskan.
Baca juga: Erick Thohir Berjanji Tindak Tegas Wasit Liga Indonesia yang Bermain Kotor
Jumlah wasit Indonesia yang punya lisensi FIFA disebut Tigor bisa jadi parameter untuk menentukan kualitas.
"Sudah lebih dari 10 tahun kita tidak punya wasit lisensi FIFA lebih dari 10 orang. Berarti memang masalahnya tidak pernah dibenerin dan tidak ada yang paham bagaimana caranya," ujar Tigorshalom Boboy memberi kritik.
Ia menyarankan agar masalah ini bisa mulai diatasi dengan cara meningkatkan kompetensi wasit, utamanya dari segi bahasa.
"Kendala utama di kita adalah bahasa. Laws of the Game itu dibuat dalam beberapa bahasa salah satunya Inggris. Di negara lain mudah untuk diajarkan, karena memang, mohon maaf, basic untuk bahasa Inggrisnya sudah ada. Kemudian juga kursus dan pendidikan lisensi wasitnya diatur secara berkala dan kontinyu," tuturnya menerangkan.
Baca juga: Luapan Kecewa Thomas Doll pada Wasit Usai Laga Persija Vs Bali United
Selanjutnya mantan Chief Operating Officer RANS Nusantara FC itu juga menyarankan supaya seleksi wasit ditambah dengan aspek kompetensi pemahaman Laws of the Game dan kompetensi bahasa.
Sehingga, diharapkan wasit paham luar dalam bagaimana cara memimpin pertandingan yang baik dan benar, serta mampu beradaptasi dengan perkembangan Laws of the Game.
"Semua calon wasit harus dibekali dengan kemampuan bahasa internasional, minimal bahasa Inggris. Kemudian tesnya juga harus transparan dan benar, tidak ada karena hal tertentu kemudian diloloskan," ujar Tigorshalom Boboy.
"Integrity check (cek integritas) juga harus dilakukan. Wasit juga harus diproteksi dari hal terkecil jadi dia bisa memimpin dengan baik," katanya menutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.