KOMPAS.com - Fernando Valente buka suara terkait rumor Ze Valente menyeberang dari Persebaya ke Arema FC.
Rumor tersebut muncul bersamaan dengan kabar burung bahwa Ze Valente merupakan salah satu dari empat pemain asing yang akan dilepas Persebaya Surabaya.
Pemain lainnya yang disebut menuju pintu keluar Persebaya adalah Sho Yamamoto, yang sudah pamitan, serta Paulo Victor dan Dusan Stevanovic.
Pelatih Arema FC, Fernando Valente, menyatakan kabar transfer sang anak, Ze Valente, hanyalah rumor.
Sejauh pengetahuannya, Ze Valente tidak akan menyusulnya ke Arema FC. Kendati demikian, Fernando Valente mengaku tetap tidak tahu manuver apa yang akan dibuat oleh manajemen Arema FC.
"Rumor, hanya rumor. Tapi, saya hanya fokus untuk laga ke depan," tutur pelatih asal Portugal itu.
"Apa yang diinginkan manajemen, kami akan lihat itu. Kita lihat ke depan apakah benar atau tidak," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Arema FC Tingkatkan Ketajaman, Fernando Valente Asah Taring Singo Edan
Isu lain yang berembus adalah Fernando Valente berusaha membajak Ze Valente dari Persebaya.
Spekulasi liar itu muncul karena ia selalu menyempatkan diri datang ke Stadion Gelora Bung Tomo saat Persebaya main.
Fernando Valente dengan tegas membantah isu tersebut. Ia menegaskan tidak pernah pernah mengajak, memengaruhi, apalagi menghasut sang putra untuk bergabung dengan Arema FC.
Ia menjelaskan bahwa dirinya dan Ze Valente sama-sama kompak untuk mengkotakkan antara pekerjaan dan hubungan keluarga.
"Saya bicara dengan Ze hanya soal cucu-cucu, bukan soal rumor apa pun dan kariernya. Khawatirnya kami tidak bisa junjung tinggi sikap profesional," tuturnya menegaskan.
Baca juga: Kata Ze Valente Usai Jadi Aktor di Balik Kekalahan Sang Ayah dan Arema
Fernando Valente lantas bercerita tatkala dirinya satu tim bersama sang putra, Ze Valente, saat di Desportivo Aves.
Ia berkesempatan bekerja bersama dengan sang putra hanya selama 18 bulan. Kemudian, mereka menempuh jalan masing-masing.
Secara profesional, Fernando Valente mengagumi sang putra sebagai sosok pemain kreatif.
Baginya, menyenangkan bisa satu tim bersama dengan anaknya sendiri. Tapi, ia tidak tahu kapan kesempatan itu akan tiba lagi.
"Kita lihat saja apa yang terjadi di masa depan. Saat ini kami kerja masing-masing, kami nyaman di sini dengan kultur, fan, dan sepak bola yang mendukung," ujar mantan pelatih Shakhtar Donetsk II itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.