Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Meratap Keadilan di Reruntuhan Stadion

Kompas.com - 02/10/2023, 09:30 WIB
Suci Rahayu,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Doa bersama di Stadion Kanjuruhan menjadi puncak peringatan satu tahun tragedi Kanjuruhan pada Minggu (1/10/2023).

Doa bersama ini dihadiri ribuan orang yang terdiri dari keluarga korban, warga Malang, dan ribuan pendukung Arema atau Aremania.

Mereka mendatangi kawasan Stadion Kanjuruhan yang tengah direnovasi.

Kegiatan dibuka dengan orasi terkait tuntutan penuntasan tragedi Kanjuruhan di depan Stadion Kanjuruhan. Massa kemudian bergerak menuju Pintu 13 untuk mendoakan para korban

Tampak beberapa bagian stadion telah dibongkar dalam rangka proses renovasi. Ekspresi sayu dan pandangan kosong para keluarga korban kala melewati reruntuhan stadion memancing rasa terenyuh bagi siapa pun yang melihat.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Terekam dalam Lagu Oktober Hitam, Harapan untuk Keadilan

Suasana haru mewarnai doa bersama untuk 135 korban jiwa pada malam nahas tersebut. Tangis histeris keluarga korban tak terbendung, tatkala mengingat kembali bagaimana orang terkasih mereka kehilangan nyawa.

Dalam kesempatan itu, Devi Athok, ayah dari dua korban meninggal tragedi Kanjuruhan, mengatakan bahwa hingga saat ini ia dan para keluarga korban lainnya masih berjuang mencari keadilan.

Bagi mereka, duka ini tidak akan sembuh sebelum para pelaku mendapatkan hukuman yang sepantasnya.

"Saya pingsan, saya duduk di tempat almarhum mantan istri dan kedua anak saya. Saya bisa merasakan bagaimana rasanya mereka waktu itu minta tolong akibat gas air mata yang ditembakkan," ujarnya.

Mewakili keluarga korban yang lain, ia kembali menuntut laporan model B yang dibuat bersama keluarga korban lainnya untuk diproses.

Diketahui, laporan model B tersebut telah dihentikan penyidikannya oleh Polres Malang. Keluarga korban saat ini meminta ke Bareskrim Polri untuk mengambil alih laporan model B yang mereka buat.

Baca juga: Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Keluarga Korban Masih Belum Bisa Tidur Nyenyak

Dalam laporan model B tersebut, mereka menuntut para pemegang komando penembak gas air mata, yakni eks Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta dan mantan Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.

Tuntutan juga ditujukan kepada pemegang kebijakan sepak bola kala itu, yakni mantan Ketua PSSI Iwan Bule serta eks Dirut PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita.

Mereka ingin para tersangka ini disangkakan pasal 338 dan 340 KUHP tentang pembunuhan yang disengaja dan pembunuhan berencana dengan hukuman minimal 15 tahun dan maksimal penjara seumur hidup atau pidana mati.

Bunga dari peziarah korban meninggal saat kirim doa memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan di gate 13 Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Minggu (1/10/2023) siang.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Bunga dari peziarah korban meninggal saat kirim doa memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan di gate 13 Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Minggu (1/10/2023) siang.

"Pelaku penembak gas air mata dihukum berat dan dipecat dari anggota polisi. Terapkan pasal 338 dan 340 pembunuhan berencana. Hanya itulah keluarga korban bisa lega dan menerima hasil hukuman yang ada di Indonesia," ucap Devi Athok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Sports
Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Badminton
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Badminton
Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Indonesia Vs Irak, Ketika STY Minta AFC Hormati Semua Tim dan Pemain

Timnas Indonesia
Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Evaluasi Febri Hariyadi, Mulai Dapat Kesempatan Lagi di Persib

Liga Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Balas Kekalahan Ginting, Indonesia 1-1 India

Badminton
Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Irak Vs Indonesia, Alasan Shin Tae-yong Fokus Fisik dan Mental Garuda

Timnas Indonesia
Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Rekap Persib di Regular Series, Top Assist - Menit Bermain Terbanyak 

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Irak Vs Indonesia, STY Yakin kepada Rafael Struick

Liga Indonesia
Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Irak Vs Indonesia: Saat STY Masih Terbayang Kekalahan di Semifinal…

Timnas Indonesia
Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Prediksi Skor dan Susunan Pemain Dortmund Vs PSG di Liga Champions

Prediksi Skor dan Susunan Pemain Dortmund Vs PSG di Liga Champions

Liga Champions
Rekap Hasil Uber Cup 2024, Indonesia Jadi Tim Peringkat 2 Terbaik

Rekap Hasil Uber Cup 2024, Indonesia Jadi Tim Peringkat 2 Terbaik

Badminton
Jakarta Running Festival 2024 Diharapkan Jadi Simbol Persatuan

Jakarta Running Festival 2024 Diharapkan Jadi Simbol Persatuan

Liga Indonesia
Hati-hati Timnas U23 Indonesia, Irak 'Mesra' dengan Penalti

Hati-hati Timnas U23 Indonesia, Irak "Mesra" dengan Penalti

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com