KOMPAS.com – Ketua Satgas Anti-Mafia Bola, Maruarar Sirait, mengungkapkan pihaknya tak menggunakan uang dari PSSI sebagai untuk dana operasional.
Menurut Maruarar Sirait, keputusan tak meminta dana operasional dari PSSI dilakukan guna menjaga independensi Satgas Anti-Mafia Sepak Bola.
“Tentu audit itu mesti dibayar, kalau nanti yang dibayar PSSI kan susah,” ucap Maruarar Sirait dalam sesi konferensi pers di Gedung Danareksa pada Rabu (20/9/2023).
“Kalau nanti yang dibayar PSSI kan susah, kami kan mau independen. Bagaimana mau independen kalau uangnya dari PSSI,” ucapnya.
Baca juga: Satgas Anti-Mafia Sepak Bola Dibentuk, Erick Thohir Pun Siap Diperiksa jika Bermasalah
Maruarar Sirait juga menjelaskan, nantinya dana awal untuk operasional Satgas Anti-Mafia Bola bakal berjumlah Rp 1 miliar.
Ia menekankan, pengeluaran uang yang dipakai Satgas Anti-Mafia Bola akan dilakukan secara transparan.
“Sebagai biaya awal Rp 1 miliar dari perusahaan saya agar kami betu-betul tidak dibiayai oleh PSSI supaya kami bisa berjalan dengan baik,” jelas dia.
“Kami juga akan melaporkan pengeluarannya untuk apa dengan jelas,” ungkap pria berumur 53 tahun tersebut.
Selain itu, Maruarar Sirait mengatakan, pihaknya terbuka bagi masyarakat yang ingin mengulurkan bantuan untuk biaya operasional Satgas Anti-Mafia Bola.
Baca juga: Piala Dunia U17 2023: PSSI dan Polri Siap Jalankan Pengamanan Standar FIFA
“Kalau memang ada yang percaya sama kami tim di tim ini untuk bekerja, tentu ada dukungan dari masyarakat,” ujar dia.
“Kalau ada masyarakat yang ingin mendukung, misalnya untuk membiayai audit independen, apakah boleh? Boleh,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengungkapkan pihaknya tak membiayai karena khawatir terbentur konflik kepentingan.
“Kenapa sejak awal tadi ketika menentukan para tokoh, masyarakat bilang, bagaimana keuangannya? Saya bukannya pelit,” jelasnya.
Baca juga: Erick Thohir Buka Suara soal Cawapres, Bagaimana Komitmen di PSSI?
“Namun, kalau kami justru mendanai takutnya nanti konflik,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.