KOMPAS.com - Lonjakan performa RANS Nusantara FC di Liga 1 2023-2024 tidak lepas dari perombakan besar yang dilakukan Raffi Ahmad dalam jajaran manajerialnya.
Salah satu sosok yang diyakini menjadi otak transformasi RANS adalah Tigor Shalom Boboy yang dipercaya sebagai COO (Chief Operating Officer).
Ia cukup punya nama dalam dunia manajerial sepak bola. Dari rekam jejaknya, ia pernah menjabat sebagai Licensing Manager PSSI dan Corporate Secretary di Liga Indonesia dari 2008 – 2018.
Pada 2017 ia dipercaya menjadi Chief Competition Officer PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) sampai tahun 2019.
Baca juga: Persib Bandung Vs RANS FC, Ciro Alves Kembali, DDS Berkutat Cedera
Setelah angkat kaki dari PT LIB, Tigor Shalom Boboy kemudian bergerilya membangun proyek pengembangan potensi sepak bola bersama Pancoran Soccer Field dan PSF Football Academy.
Kemudian pada 2023 ia direkrut Raffi Ahmad untuk bergabung dengan tim berjuluk The Prestige Phoenix.
“Ya saya tidak bisa jauh dari sepak bola. Kebetulan ada tawaran dan kesempatan untuk terlibat di manajemen klub. Ini hal yang baru, jadi ya sudah saya ambil tawaran itu,” tuturnya kepada Kompas.com.
Ia mengaku tertantang membangun RANS Nusantara FC yang musim lalu terseok-seok di dasar klasemen.
Kala itu RANS hanya mampu mengoleksi 19 poin, sedangkan tim di atasnya sudah mengoleksi 33 poin. Beruntung musim lalu PSSI meniadakan degradasi.
Baca juga: Klasemen Liga 1: Ditahan Dewa United, RANS Gagal Dekati Madura United di Puncak
“Itu challenge untuk saya untuk membuat tim bisa bangkit kan tidak mudah. Saya percaya juga tim ini bisa dibenahi dari segala aspek yang kondisinya tidak ideal,” terang pria yang biasa disapa Tigor.
“Orang berpikir bahwa RANS ini tim kaya, tapi faktanya saat saya di dalam, kami tim baru yang berjuang struggling dengan kondisi yang tidak ideal. Apalagi ekspektasi banyak orang terhadap RANS klub yang dimiliki oleh sultan, tapi kan tidak menjamin.”
“Ini kan bukan seperti klub-klub yang dimiliki the real sultan itu yang membuat kami harus memaksimalkan yang ada,” imbuhnya.
Selama masa persiapan Tigor Shalom Boboy membuat beberapa kebijakan penting. Salah satunya memberikan kebebasan pelatih Eduardo Almeida membentuk tim ideal.
“Rahasianya kalau buat tim ya kerja keras, kalau lihat dari sesi latihan dan pertandingan kami ada peningkatan performa yang menurut saya Almeida sampai hari ini melakukan dengan baik,” katanya.