Persebaya Tak Masalah Diserang, Sepak Bola Itu Hasil Akhir

KOMPAS.com – Persebaya Surabaya dianggap memainkan sepak bola negatif dalam laga pekan ke-9 Liga 1 2023-2024 melawan PSM Makassar.

Partai Persebaya vs PSM yang digelar Jumat (18/8/2023) di Stadion Gelora Bung Tomo, berakhir dengan skor 1-0.

Pelatih caretaker Persebaya, Uston Nawawi, angkat bicara soal tudingan timnya memainkan sepak bola negatif.

Pada laga tersebut, PSM sebagai tim tamu memang tampil lebih dominan daripada tuan rumah.

PSM menorehkan 20 tembakan berbanding dengan Persebaya yang hanya melakukan 6 upaya.

Baca juga: Hasil Persebaya Vs PSM 1-0: Bajul Ijo Menang Lagi, Tren Positif Berlanjut

Tetapi dari segi penguasaan bola, Persebaya lebih unggul. Bajul Ijo mencatat 59 persen, sedangkan PSM hanya bisa menguasai bola sebesar 41 persen.

Uston Nawawi mengakui timnya bermain lebih bertahan selepas unggul melalui tendangan roket Song Ui-young pada menit ke-9.

Akan tetapi, Uston tak sepakat jika ada yang menyebut Persebaya memainkan sepak bola negatif. Sebab, Persebaya tetap memberi tekanan ke lini pertahanan PSM.

Salah satu kans datang melalui tendangan Kasim Botan masih membentur tiang gawang PSM.

“Kami juga mendapatkan peluang emas, tembakan Kasim Botan membentur tiang. Itu bagian dari game plan,” ucapnya.

Baca juga: Persebaya Menang Beruntun, Song Ui-young Balas Cinta Bonek

Uston Nawawi menekankan bahwa yang paling utama dalam sepak bola adalah raihan tiga angka.

“Pemain belakang kami enggak kemasukan itu nanti kami perbaiki lagi, yang penting kan kami menang dan tidak kemasukan,” ucap mantan pelatih tim Elite Pro Academy (EPA) Persebaya U20 .

“Sepak bola itu hasil akhirnya, untuk main bagus ke depan kami perbaiki lagi. Main bagus kalau tidak menang ya juga tidak dapat tiga poin."

“Menurut saya sepak bola itu hasil akhir, diserang itu tidak masalah,” tuturnya.

Kemenangan atas PSM menjadi modal positif bagi Persebaya jelang menatap laga pekan ke-10 Liga 1 2023-2024 melawan PSS Sleman.