KOMPAS.com - Pelatih Arema FC Joko Susilo siap bertanggung jawab usai tim asuhannya melalui rangkaian hasil buruk pada tiga pekan awal Liga 1 2023-2024..
Arema FC asuhan Joko Susilo belum merasakan satu kemenangan pun. Pada pekan pertama Liga 1 2023-2024, Singo Edan kalah 0-1 dari Dewa United.
Kemudian pada pekan kedua, Arema FC ditahan imbang 3-3 oleh Persib Bandung. Pada pertandingan terakhir, anak asuh Joko Susilo dilumat Persik Kediri dengan skor 2-5.
Joko Susilo menuturkan bahwa evaluasi sudah langsung dilakukan bersama manajemen Arema FC tepat setelah kalah dari Persik Kediri di Stadion Brawijaya Kediri, Sabtu (15/7/2023) lalu.
“Setelah pertandingan, waktu itu langsung dievaluasi sama manajemen. Bahkan tidak menunggu jam, masih di bus dari stadion pun sudah ada evaluasi,” tutur pelatih berlisensi AFC Pro itu.
Baca juga: Ricuh Suporter Persik Vs Arema FC: Jangan Khianati Kemurahan Hati FIFA
“Ya itu normal, apa yang harus dilakukan oleh seorang pengurus,” ucapnya.
Joko Susilo menyadari hasil buruk ini memicu gelombang kekecewaan besar, khususnya dari suporter.
“Saya pun punya pandangan atau pandangan sendiri terhadap saya. Kalau di luar itu saya membenarkan ada tekanan publik,” tutur pelatih yang biasa disapa Gethuk tersebut.
Joko Susilo mengakui dalam kontrak kerjanya juga tertera ketentuan penghentian kerja sama.
Laga pekan keempat melawan Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Jumat (21/7/2023) nanti bisa jadi sangat menentukan masa depan Joko Susilo bersama Arema FC.
Baca juga: Erick Thohir soal Ricuh Suporter Persik Vs Arema: Mau Dihukum FIFA Lagi?
Arema FC akan berstatus sebagai tuan rumah. Akan tetapi, seperti diketahui Stadion Kapten I Wayan Dipta merupakan kandang Bali United.
Arema FC mesti mengungsi ke Bali lantaran Stadion Gajayana belum bisa dipakai.
“Karena memang sudah ada ya, seperti apa plan yang disiapkan pengurus. Itu sudah ada juga di perjanjian dan kesepakatan. Intinya ada dalam aturan, pelatih itu kalau tiga laga kalah dipecat. Nanti faktornya apa saja tergantung,” papar Joko Susilo, mantan asisten pelatih timnas Indonesia.
“Pelatih itu ada tiga (alasan) dipecat. Satu enggak mampu, kedua enggak cocok, dan ketiga enggak beruntung. Tiga-tiganya sama,” ujar Joko Susilo menanggapi ancaman pemecatan.