KOMPAS.com - AC Milan ikut berduka atas kepergian mantan Perdana Menteri Italia yang juga pernah menjabat sebagai presiden klub, Silvio Berlusconi.
Silvio Berlusconi dilaporkan meninggal dunia pada Senin (12/6/2023). Dia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit San Raffaele, Milan, pada usia 86 tahun.
La Gazzetta dello Sport menulis, Silvio Berlusconi sudah dirawat sejak Jumat (9/6/2023) sebelum meninggal dunia.
Dia dirawat untuk menjalani tes medis terkait penyakit leukemia yang dideritanya.
Baca juga: Mantan Pemilik AC Milan Silvio Berlusconi Meninggal Dunia
Kepergian Silvio Berlusconi meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, termasuk AC Milan.
AC Milan langsung mengunggah pesan belasungkawa di laman resmi klub setelah mengetahui kabar Silvio Berlusconi meninggal dunia.
Dalam peryataan tersebut, pihak klub menulis bahwa Silvio Berlusconi akan selamanya bersama Rossoneri, julukan AC Milan.
"Klub menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Presiden Rossoneri yang tak terlupakan," tulis pihak klub.
Baca juga: Silvio Berlusconi: Tak Mudah Temukan Pengganti Saya di AC Milan
"Sangat sedih, AC Milan berduka atas meninggalnya Silvio Berlusconi yang tak terlupakan dan ingin menjangkau keluarga, rekan, dan teman-teman yang paling disayangi untuk berbagi simpati kami," lanjut pernyataan tersebut.
"Terima kasih, Bapak Presiden. Selalu bersama kami," demikian pernyataan pihak klub.
Pictures that defined an era ????
History was made ????Le foto che hanno fatto la Storia pic.twitter.com/Anyko5AXh8
— AC Milan (@acmilan) June 12, 2023
Silvio Berlusconi memiliki kedekatan dengan dunia sepak bola semasa hidupnya.
Pebisnis dan politikus yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Italia itu sangat dikenal oleh publik sepak bola, baik di dalam negeri maupun dunia..
Baca juga: Zlatan Ibrahimovic Tertarik ke AC Monza, Silvio Berlusconi Katakan Jangan
Namanya pun melegenda kala memimpin AC Milan dari 1986 hingga 2017.
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, Berlusconi merupakan sosok yang menyelamatkan AC Milan dari kebangkrutan pada 1986.
Dia mengangkat AC Milan dari kejatuhan bersama satu sosok lain yang ikut tercatat dalam sejarah, yakni Giussy Farina.