KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, coba meluruskan kesalahpahaman terkait perizinan penggunaan kandang Persebaya, Stadion Gelora Bung Tomo.
Kabar seputar perizinan Stadion Gelora Bung Tomo (SGBT) sempat menyita perhatian pencinta sepak bola.
Persebaya Surabaya berencana menggunakan SGBT pada kegiatan pramusim bulan Juni yang akan datang.
Tetapi, kendala ditemui Persebaya saat mengurus perizinan melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar).
Izin penggunaan Gelora Bung Tomo tidak bisa turun lantaran belum ada serah terima dari Kementerian PUPR.
Baca juga: Perkembangan soal Persebaya dengan Stadion Gelora Bung Tomo
Hal itu membuat Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, kebingungan. Sebab, menurutnya Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, selaku pengambil keputusan tertinggi sudah memberikan lampu hijau kepada Persebaya untuk pulang ke SGBT.
Menanggapi hal itu, Eri Cahyadi memastikan izin kepada Persebaya akan turun. Tetapi, ia meminta supaya Persebaya menunggu.
Ia membenarkan pernyataan pihak Disbudporapar yang belum melakukan serah terima dengan Kementerian PUPR. Sebab, memang ada proses perbaikan yang belum selesai, yakni sulam rumput.
"Nanti nunggu diserahkan karena penyulaman rumput belum selesai," ujar Wali Kota berusia 45 tahun itu.
"Belum selesai karena molor penyulamannya yang GBT. Nanti kalau penyulaman itu selesai ya dipakai, ngapain enggak dipakai," tuturnya menegaskan.
Baca juga: Aji Santoso Mau Persebaya Main dengan Kepala dan Tahan 90 Menit Penuh
Orang nomor satu Surabaya tersebut secara pribadi sangat mendukung Persebaya kembali pulang ke Gelora Bung Tomo.
Tapi, di sisi lain, ia juga minta pengertian karena butuh waktu bagi PUPR untuk merampungkan renovasi.
"Kami mendorong dan mengusahakan biar bisa dipakai. Wong saya Bonek dari kecil. Saat kecil sampai mbonek budal nang (berangkat ke) Jakarta," tutur Wali Kota yang menjabat sejak 26 Februari 2021 itu.
"Boleh main di GBT, nanti diupayakan dan saya ingin. Tapi, permasalahannya semua kontrakan ada di Menteri PUPR," ujarnya lagi.
Selain soal SGBT, Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, juga sempat mengungkapkan problem terkait izin penggunaan Lapangan Thor dan Gelora 10 November.