Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Deja Vu Rahmad Darmawan dan Barito Putera, 2 Musim nan Mendebarkan

Kompas.com - 19/04/2023, 20:20 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kisah Rahmad Darmawan bersama Barito Putera bak sebuah deja vu. Mereka melalui episode yang sama seperti musim lalu.

Dua musim beruntun penampilan Barito sangat jauh dari kata memuaskan. Mereka lebih banyak berkutat di zona bawah dan sering terlambat panas sejak awal musim.

Pada kompetisi Liga 1 2022-2023, situasi tak banyak berubah dibandingkan musim sebelumnya. Prestasi tim kebanggaan warga Kalimantan Selatan itu tetap jeblok.

Bahkan sampai mengalami tiga kali pergantian pelatih dari Dejan Antonic ke Rodney Goncalves dan terakhir kembali ke tangan Rahmad Darmawan, untuk mengangkat performa tim.

Rahmad Darmawan menjadi juru selamat Barito. Situasinya serupa musim lalu di mana ia datang saat performa tim sangat buruk.

Baca juga: Barito Putera Takluk di Kandang, Renan Alves dan Rahmad Darmawan Tak Mau Saling Menyalahkan

Namun pada akhir musim, sosok dengan sapaan RD ini sukses menyelamatkan Barito dari jurang kehancuran turun kasta.

Rahmad Darmawan mengungkapkan keberhasilannya meningkatkan performa tim tak terlepas dari suntikan motivasi yang diberikan semua elemen.

Motivasi sangat diperlukan untuk memompa semangat juang pemain dalam setiap pertandingan agar tidak mudah menyerah sampai menit terakhir.

Hal itu yang menurutnya berjalan cukup baik selama dua kali menangani Barito dalam periode yang sulit.

“Saya tentu senang dengan para pemain yang selalu mendukung sepenuh hati karena seorang pelatih tidak bisa bekerja tanpa dukungan pemain dan suporter,” kata RD.

“Secara individu saya memang mengetahui tentang pemain yang ada di Barito sampai saat ini karena tidak banyak melakukan perubahan.” 

Baca juga: Hasil Barito Vs Persis Solo: 5 Gol Tercipta, Messidoro Dwigol dan 1 Assist

“Saya katakan yang lebih dominan bagaimana membangun motivasi pemain dengan performa yang ideal untuk sebuah pertandingan selama 90 menit plus perpanjangan terus berlari untuk mengejar lawan mendapatkan bola,” sambungnya.

Musim ini Barito finis di posisi ke-15, sama seperti musim lalu. Perbedaannya terletak pada perolehan poin.

Musim ini, Barito meraih 38 poin hasil dari 10 menang, 8 imbang dan 16 kalah. Sementara itu musim lalu, mereka mengoleksi 36 poin dari 9 kali menang, 9 imbang dan 16 kali kalah.

“2 musim ini kami selaku melampaui satu fase yang membuat semua jantungan,” kata pelatih asal Lampung itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com