Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Deja Vu Rahmad Darmawan dan Barito Putera, 2 Musim nan Mendebarkan

KOMPAS.com – Kisah Rahmad Darmawan bersama Barito Putera bak sebuah deja vu. Mereka melalui episode yang sama seperti musim lalu.

Dua musim beruntun penampilan Barito sangat jauh dari kata memuaskan. Mereka lebih banyak berkutat di zona bawah dan sering terlambat panas sejak awal musim.

Pada kompetisi Liga 1 2022-2023, situasi tak banyak berubah dibandingkan musim sebelumnya. Prestasi tim kebanggaan warga Kalimantan Selatan itu tetap jeblok.

Bahkan sampai mengalami tiga kali pergantian pelatih dari Dejan Antonic ke Rodney Goncalves dan terakhir kembali ke tangan Rahmad Darmawan, untuk mengangkat performa tim.

Rahmad Darmawan menjadi juru selamat Barito. Situasinya serupa musim lalu di mana ia datang saat performa tim sangat buruk.

Namun pada akhir musim, sosok dengan sapaan RD ini sukses menyelamatkan Barito dari jurang kehancuran turun kasta.

Rahmad Darmawan mengungkapkan keberhasilannya meningkatkan performa tim tak terlepas dari suntikan motivasi yang diberikan semua elemen.

Motivasi sangat diperlukan untuk memompa semangat juang pemain dalam setiap pertandingan agar tidak mudah menyerah sampai menit terakhir.

Hal itu yang menurutnya berjalan cukup baik selama dua kali menangani Barito dalam periode yang sulit.

“Saya tentu senang dengan para pemain yang selalu mendukung sepenuh hati karena seorang pelatih tidak bisa bekerja tanpa dukungan pemain dan suporter,” kata RD.

“Secara individu saya memang mengetahui tentang pemain yang ada di Barito sampai saat ini karena tidak banyak melakukan perubahan.” 

“Saya katakan yang lebih dominan bagaimana membangun motivasi pemain dengan performa yang ideal untuk sebuah pertandingan selama 90 menit plus perpanjangan terus berlari untuk mengejar lawan mendapatkan bola,” sambungnya.

Musim ini Barito finis di posisi ke-15, sama seperti musim lalu. Perbedaannya terletak pada perolehan poin.

Musim ini, Barito meraih 38 poin hasil dari 10 menang, 8 imbang dan 16 kalah. Sementara itu musim lalu, mereka mengoleksi 36 poin dari 9 kali menang, 9 imbang dan 16 kali kalah.

“2 musim ini kami selaku melampaui satu fase yang membuat semua jantungan,” kata pelatih asal Lampung itu.

“Musim sebelumnya sampai pertandingan terakhir lawan Persib, tahun ini sama sampai fase terakhir kami bisa menyelamatkan diri dan menyakinkan diri tidak masuk di zona 3 bawah,” imbuhnya.

Dua pengalaman menegangkan dalam dua musim berturut-turut membuat Rahmad Darmawan bertekad mengantarkan Barito menjadi lebih baik.

Minimal ia ingin tim berjuluk Laskar Antasari tidak lagi bingung menyelamatkan diri di pengujung musim seperti sebelum-sebelumnya.

“Mudah-Mudahan kami terus jaga (performa). Tentu ke depan kami semua bertekad tidak ingin deg-degan seperti dua tahun terakhir ini,” pungkasnya.

Untuk mewujudkan misinya, ia sedang berusaha membangun kembali komposisi tim.

Pada tahap pertama menejemen mempertahankan 12 pemain di antaranya Bagas Kaffa, kapten Bayu Pradana, Mike Ott dan beberapa pemain muda seperti M. Reza Zuhro Ussueur, Gale Trisna Prakastiwi dan Muhammad Helmi.

Berkaca dari musim ini, Rahmad Darmawan menginginkan tim yang lebih seimbang antara pemain muda dan pemain berpengalaman sehingga Barito lebih aktif pada bursa transfer musim ini.

https://bola.kompas.com/read/2023/04/19/20200098/kisah-deja-vu-rahmad-darmawan-dan-barito-putera-2-musim-nan-mendebarkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke