KOMPAS.com - Banyak cerita menarik di balik keberhasilan PSM Makassar menjadi juara Liga 1 2022-2023. Salah satunya diungkapkan oleh sang winger andalan Yakob Sayuri.
Ia mengungkapkan bahwa pelatih Bernardo Tavares tidak pernah membicarakan ambisi menjadi juara saat di ruang ganti.
Sebaliknya, pelatih asal Portugal tersebut terus berpesan untuk tetap rendah hati menjalankan target yang diberikan manajemen, yakni menjadi tim yang lebih baik daripada musim sebelumnya.
Perbaikan mental tersebut membuat PSM menjadi tim yang realistis tapi sangat fokus dengan tujuan yang ingin dicapai.
Baca juga: Klasemen Akhir Liga 1: PSM Juara, Persija Runner-up, Persib Merosot
Berkat itu pula, target sederhana yang dicanangkan justru menjadi pegangan untuk meraih berbagai pencapaian.
“Dan target kami dari awal musim bisa lebih baik dari musim lalu. Jadi di awal kami tidak bicara target juara, kami hanya fokus bawa tim lebih baik,“ ujar pemain kelahiran Kepulauan Yapen.
“Dan meski kami sudah dibicarakan banyak pihak bahwa kami akan juara tapi kami selalu rendah hati dan fokus ke setiap match. Setiap match adalah final,” sambungnya.
PSM sudah memastikan gelar juara Liga 1 2022-2023 usai mengalahkan Madura United 3-1 pada laga pekan ke-31, Jumat (31/3/2023).
PSM mengoleksi 75 poin dari 22 kemenangan, sembilan seri dan tiga kekalahan dari 34 pertandingan.
Kala itu, mereka menyegel gelar juara dengan jarak 10 poin atas pesaing terdekat, Persija Jakarta dan Persib Bandung.
Jarak poin tersebut sudah tidak bisa dikejar oleh Persija yang hanya memiliki dua pertandingan tersisa.
Baca juga: Hasil PSM Vs Borneo FC 3-0, Pesta Sempurna Juku Eja
“Sekarang saya percaya diri mengatakan kami juara, kalo kemarin saya masih belum percaya diri bilang kami juara," ucapnya.
Tidak hanya itu, PSM juga menorehkan beberapa rekor apik. Mereka menorehkan sembilan kemenangan beruntun dari pekan ke-21 sampai pekan ke-29.
Rekor itu sama dengan pencapaian Persik Kediri, sekaligus menyamai Bali United di Liga 1 2021-2022. Ini merupakan rekor kemenangan beruntun terpanjang dalam sejarah Liga 1 Indonesia.
PSM pun menjadi tim terkokoh. Juku Eja hanya menelan dua kekalahan dan kebobolan 28 gol saja.