KOMPAS.com – Piala Dunia 2022 menyimpan banyak drama yang muncul karena kehadiran intervansi VAR (Video Assistant Referee).
Salah satu drama VAR yang paling menyita perhatian adalah saat Jepang berhasil membukukan gol kemenangan 2-1 atas Spanyol.
Gol kedua Jepang memunculkan kontroversi. Sebab, beberapa pihak menilai bahwa si kulit bulat sudah keluar dari lapangan permainan sebelum terjadinya gol.
Semuanya bermula dari umpan silang Ritsu Doan ke dalam kotak penalti. Kaoru Mitoma lantas menyambutnya dan dituntaskan oleh Ao Tanaka.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Kontroversi Gol Kedua Jepang, Alasan Sah yang Buat Jerman Gugur
Wasit lantas memeriksa VAR. Ia melihat ada indikasi bahwa bola sudah keluar sebelum disambar Kaoru Mitoma.
Jika melihat sekilas, bola memang terlihat sudah keluar dari lapangan pertandingan saat hendak diambil Kaoru Mitoma.
Akan tetapi, keputusan akhir adalah gol Jepang melalui Tanaka disahkan. Sebab, menurut FIFA, bola belum sepenuhnya melewati garis.
Selain itu, intervensi VAR juga membuat bintang Kroasia, Luka Modric, gagal menendang bola dari titik putih saat melawan Belgia pada menit ke-15.
Saat itu, wasit Anthony Taylor membuat keputusan jika Kroasia mendapatkan penalti setelah Andrej Kramaric dilanggar Yannick Carrasco di dalam kotak terlarang.
Keputusan itu membuat Luka Modric bersiap-siap untuk menjadi eksekutor. Namun, Anthony Taylor secara tiba-tiba melihat VAR guna melihat kemungkinan adanya offside.
Baca juga: Babak I Kroasia Vs Belgia 0-0: VAR Buat Modric Batal Tendang Penalti
Menurut laporan ESPN, teknologi semi-otomatis FIFA menunjukkan bahwa Dejan Lovren berada dalam posisi offside sebelum terjadinya pelanggaran.
Oleh sebab itu, Kroasia pun batal mendapatkan penalti. Laga berjalanjut dan hasilnya Kroasia bermain imbang 0-0 kontra Belgia.
Perancis dibuat geram karena wasit Matthew Conger menganulir gol penyama kedudukan Antoine Griezmann pada menit ke-90+8 pertandingan kontra Tunisia.
Matthew Conger menilai Griezmann berada dalam posisi offside sebelum menyambut bola lambung kiriman Aurelien Tchouameni yang berbelok usai mengenai kepala bek Tunisia, Montassar Talbi.