Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Vuvuzela dan Ajang Akbar Sepak Bola Paling Berisik

Kompas.com - 08/11/2022, 16:20 WIB
Ahmad Zilky,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Piala Dunia 2010 tidak pernah bisa dipisahkan dari terompet khas Afrika Selatan, Vuvuzela. Namun, kehadirannya dalam ajang akbar itu menimbulkan kontroversi.

Tak bisa dimungkiri, sejumlah penggemar sepak bola bakal merasa kesal saat menonton Piala Dunia 2010 di televisi.

Betapa tidak? Suara bising yang ditimbulkan Vuvuzela selama turnamen Piala Dunia 2010 menimbulkan suasana tidak nyaman.

Memang, kehadiran Vuvuzela tak lepas dari keinginan penggemar sepak bola untuk memeriahkan Piala Dunia yang untuk kali pertama digelar di sebuah negara Afrika.

Baca juga: 15 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Revolusi Perancis, Mogok Latihan di Piala Dunia 2010

Namun, permasalahannya adalah suara Vuvuzela sangat berisik. Lengkingan Vuvuzela selama Piala Dunia mencapai 100,5 desibel dan yang tertinggi bahkan menyentuh 144,2 desibel.

Akademisi Universitas Pretoria, Dirk Koekemoer, menuturkan bahwa terompet khas Afrika Selatan itu memang tidak baik untuk telinga.

“Saya memiliki Vuvuzela sendiri. Ingatan saya dengan orang yang meniupnya di dekat telinga Anda membuat saya berasumsi bahwa Vuvuzela tidak baik untuk telinga,” ucap Dirk Koekemoer, dilansir dari The Independent.

“Yang mengejutkan saya adalah fakta bahwa Vuvuzela menghasilkan suara empat kali lebih banyak dari yang saya duga,” tambah dia.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Asmara di Balik Pengumuman Skuad Timnas Brasil

“Buktinya suara yang dihasilkan sangat keras, bahkan dengan pelindung telinga sekitar 25 desibel, suara tersebut masih dapat merusak telinga dalam laga sepak bola,” katanya.

Tak ayal, pemain-pemain sepak bola di Piala Dunia 2010 banyak memberikan kritik soal kehadiran Vuvuzela.

Xabi Alonoso, yang menjadi bagian kejayaan timnas Spanyol di Piala Dunia 2010, mengatakan bahwa Vuvuzela membuatnya sangat tidak nyaman.

“Vuvuzela ini sangat menjengkelkan. Mereka tidak berkontribusi pada atmosfer pertandingan di stadion. Penggunaannya harus dilarang,” ucap Xabi Alonso.

Sementara itu, Patrice Evra menjelaskan bahwa raungan Vuvuzela membuat timnas Perancis kesulitan tidur.

Baca juga: Rupa dan Harga Sepatu Spesial Lionel Messi di Piala Dunia 2022

“Kami tidak bisa tidur di malam hari karena Vuvuzela. Orang-orang mulai memainkannya dari pukul 6 pagi,” tutur dia.

“Kami bahkan tidak mendengar suara satu sama lain di lapangan karena kehadiran vuvuzela,” ucapnya.

Adapun Spanyol berjaya pada Piala Dunia 2010. Skuad berjuluk La Roja itu menjadi juara seusai mengalahkan Belanda dalam partai final.

Timnas Spanyol membekuk Belanda berkat satu gol yang dibukukan oleh Andres Iniesta pada menit ke-116.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com