KOMPAS.com - Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh tidak menutup telinga dengan suara publik yang menyerukan revolusi dalam tubuh PSSI imbas tragedi Kanjuruhan.
Suara publik tersebut sejalan dengan rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang meminta jajaran petinggi PSSI mengundurkan diri untuk bertanggung jawab secara normatif.
Kemudian, Kongres Luara Biasa (KLB) juga direkomendasikan untuk mengisi posisi PSSI dengan orang-orang baru.
Akan tetapi, Ahmad Riyadh berpendapat bahwa mengundurkan diri bukanlah satu-satunya cara untuk "menebus dosa".
Saat ini, PSSI pun sedang melakukan evaluasi besar-besaran. Seluruh elemen PSSI juga sedang berusaha membenahi diri untuk menjadi lebih baik lagi.
Baca juga: PSSI Tolak Rekomendasi TGIPF, Posisi Iwan Bule Dilindungi Statuta
"Kalau PSSI disuruh bertanggung jawab secara utuh, secara stakeholder harus jadikan PSSI lebih baik dari kemarin-kemarin, tentunya seperti itu," ujar Ahmad Riyadh, Jumat (21/10/2022).
Ahmad Riyadh melanjutkan bahwa revolusi dan transformasi yang sedang diserukan juga bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Pergantian pada tubuh organisasi juga tidak menjadi jaminan kesuksesan dalam revolusi.
"Perlu diingat ya di Indonesia berapa kali KLB, sudah empat kali, dari zaman Nurdin Halid sampai hari ini, menghasilkan apa? Menghasilkan terus kaya gini," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jatim itu.
Karena itu, menurut dia, revolusi PSSI saat ini bukan siapa yang duduk menjabat, tetapi bagaimana supaya sistem di dalamnya mengalami perubahan menjadi lebih baik dan mutakhir.
Baca juga: Tolak KLB, PSSI Tegaskan Rekomendasi TGIPF Tidak Bersifat Mutlak
"Kita harusnya konsentrasi bagaimana PSSI menjadi lebih baik," tegasnya.
Ia pun berharap semua pihak menghindari solusi bersifat destruktif dan melihat opsi yang lebih efektif.
"Kami menghargai masyarakat semua lapisan, tidak mungkin PSSI bisa sendiri. PSSI perlu pengamat, perlu suporter, untuk memberi masukan agar PSSI menjadi baik," kata Ahmad Riyadh.
"Ini yang harus dilaksanakan untuk PSSI menjadi lebih baik," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.