Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Investigasi TPF Aremania: Turun ke Lapangan Bukan Pemicu Tragedi, tapi Respons Berlebihan Aparat

Kompas.com - 15/10/2022, 17:30 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Team Federasi KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) yang tergabung dalam TPF Aremania menyampaikan hasil investigasi  terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.

Salah satu fakta yang beberkan adalah aksi turun ke lapangan yang dilakukan Aremania usai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya bukanlah pemicu Tragedi Kanjuruhan. Tetapi respons dari aparat yang memantik kerusuhan.

“Setelah pertandingan selesai, sejumlah penonton turun ke lapangan. Ini adalah tradisi yang sudah biasa dilakukan,” Andi Irfan selaku Sekjen KontraS saat menyampaikan preskon di Gedung KNPI Malang, Jumat (14/10/2022) malam.

Baca juga: Mahfud MD: Kami Tidak Bisa Paksa Ketum PSSI dan Anggota Exco Berhenti

“Akan tetapi hal ini direspon dengan berlebihan dengan beragam tindak kekerasan aparat Kepolisian dan TNI. Yang kemudian dilanjutkan dengan penembakan gas air mata oleh pasukan Brimob dan Sabhara,” imbuhnya.

Fakta tersebut didapatkan dari hasil investigasi yang dilakukan selama 10 hari dengan meminta keterangan berbagai pihak. Termasuk pada saksi peristiwa didalam lapangan.

“Kami telah mengumpulkan sejumlah bukti dan mengambil keterangan dari berbagai pihak, yaitu saksi peristiwa, korban dan keluarga korban, Panitia Penyelenggara Pertandingan, petugas keamanan dalam pertandingan, Manajemen Arema FC dan sejumlah pihak lain termasuk ahli kesehatan dan forensik,” ujarnya.

 KontraS juga menyebutkan ada penembakan gas air mata secara bertubi-tubi sebanyak 11 kali yang dilakukan oleh tujuh orang yang berbeda. Penembakan dilakukan dalam rentang waktu pukul 22.08 sampai 22.15.

Disebutkan pula bahwa aparat yang melakukan tindak kekerasan di bawah atas sepengetahuan perwira Polisi yang memimpin di lapangan.

Atas fakta tersebut KontraS dan TPF Aremania menyimpulkan bahwa tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022 bukankan kerusuhan.

“Tetapi tindak kekerasan berlebihan yang secara sengaja dilakukan oleh personil Polri dan TNI secara terstruktur dan sistematis sesuai rantai komando,” bunyi poin pertama kesimpulan investigasi TPF Aremania.

“Bahwa bentuk tindak kekerasan yang paling mematikan adalah penembakan gas air mata oleh personel Brimob dan Sabhara yang diduga kuat di bawah perintah perwira di lapangan dan sepatutnya diduga dibawah kontrol perwira tertinggi di wilayah Polda Jatim,” bunyi poin kedua.

Andi Irfan (tengah) yang tergabung dalam Tim Pencari Fakta (TPF) Aremania menyampaikan hasil investigasinya terkait Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu di Gedung KNPI Malang, Jumat (14/10/2022) malam.Istimewa Andi Irfan (tengah) yang tergabung dalam Tim Pencari Fakta (TPF) Aremania menyampaikan hasil investigasinya terkait Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu di Gedung KNPI Malang, Jumat (14/10/2022) malam.

Selain itu dalam poin keempat kesimpulan TPF Aremania menyebut bahwa kekerasan yang dilakukan aparat keamanan sudah memenuhi unsur tindak pidana penyiksaan dan pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 351 KUHP dan pasal 338 KUHP.

“Bahwa tindakan aparat keamanan dalam peristiwa ini menunjukkan tindakan yang serangan yang meluas atau sistematik oleh aparat keamanan kepada penduduk sipil, adalah pidana Kejahatan Kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 UU No. 26 tahun 2000 tentang pengadilan HAM,” bunyi poin kelima kesimpulan.

Atas itu TPF Aremania menuntun adanya pemeriksaan menyeluruh kepada perwira polisi dan jajarannya yang berhubungan dengan tragedi ini. Serta menuntut Komnas Ham untuk ikut turun tangan.

“Menuntut Komnas HAM untuk melakukan penyelidikan Pro Justisia atas dugaan kejahatan kemanusiaan dalam tragedi 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan,” bunyi pernyataan sikap TPF Aremania.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Bundesliga
Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

Timnas Indonesia
FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Maung Bandung Unggul 3-0

LIVE Persib Vs Bali United, Maung Bandung Unggul 3-0

Liga Indonesia
Babak Pertama Persib Vs Bali United, Ciro-Febri Bawa Maung Unggul 2-0

Babak Pertama Persib Vs Bali United, Ciro-Febri Bawa Maung Unggul 2-0

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Gol Febri Hariyadi Bikin Maung Bandung Unggul 2-0

LIVE Persib Vs Bali United, Gol Febri Hariyadi Bikin Maung Bandung Unggul 2-0

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Ciro Cetak Gol, Persib Unggul 1-0

LIVE Persib Vs Bali United, Ciro Cetak Gol, Persib Unggul 1-0

Liga Indonesia
Momen Pochettino Merasa Bakal Dipecat Saat di Chelsea

Momen Pochettino Merasa Bakal Dipecat Saat di Chelsea

Liga Inggris
LIVE Persib Vs Bali United, Aksi Heroik Kevin Mendoza Gagalkan Tendangan Ricky Fajrin

LIVE Persib Vs Bali United, Aksi Heroik Kevin Mendoza Gagalkan Tendangan Ricky Fajrin

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Febri Hariyadi Diganjar Kartu Kuning

LIVE Persib Vs Bali United, Febri Hariyadi Diganjar Kartu Kuning

Liga Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Rinov/Pitha Gugur, Febriana/Amalia Lolos ke Final

Hasil Thailand Open 2024: Rinov/Pitha Gugur, Febriana/Amalia Lolos ke Final

Badminton
Si Jalak Harupat Masih Harus Gunakan VAR Mobile, Belum Bisa Permanen

Si Jalak Harupat Masih Harus Gunakan VAR Mobile, Belum Bisa Permanen

Liga Indonesia
Arne Slot Pastikan Jadi Pengganti Juergen Klopp di Liverpool

Arne Slot Pastikan Jadi Pengganti Juergen Klopp di Liverpool

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com