Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

86 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Kisah Magical Magyars, Tim Legenda Hongaria yang Tak Juara Dunia

Kompas.com - 26/08/2022, 18:22 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

Sumber FIFA

KOMPAS.com - Timnas Hongaria pernah memiliki generasi emas yang melegenda pada periode 1950-1956. Generasi emas Hongaria itu disebut Magical Magyars.

Generasi emas Hongaria yang memiliki kualitas luar biasa itu awalnya relatif tak dikenal setidaknya menjelang Olimpiade 1952 di Finlandia.

Profil Hongaria pun mulai meningkat setelah meraih emas di Olimpiade 1952. Mereka juara usai mengalahkan Yugoslavia 2-0 di partai final.

"Tiba-tiba pers internasional menghujani kami dengan pujian. Olimpiade itu menempatkan kami di peta," kata pelatih timnas Hongaria saat itu, Gusztav Sebes.

Baca juga: Jadwal Timnas Jerman di Piala Dunia 2022, Ambisi Tambah Trofi Juara

Hongaria kemudian semakin menyihir pubik sepak bola dunia setelah membungkam Inggris dalam laga persahabatan di Wembley, November 1953.

Inggris sebetulnya memiliki rekor impresif sebelum laga tersebut. Three Lions tidak pernah dari tim dari luar Britania Raya di kandang sendiri.

Akan tetapi, laga yang bertajuk The Match of the Century menjadi episode akhir rekor Inggris tersebut.

Hongaria keluar sebagai pemenang. Hattrick Nandor Hidegkuti, dwigol Ferenc Puskas, dan sebiji gol Jozsef Bozsik membawa Hongaria menang 6-3 di hadapan 105.000 penonton di Wembley.

Baca juga: Jadwal Timnas Spanyol di Piala Dunia 2022, La Roja Mencari Momen Titik Balik

Namun, Inggris yang dipermalukan Hongaria di kandang sendiri begitu berhasrat membalaskan dendam. Pada Mei 1954, tiga pekan sebelum Piala Dunia 1954, Three Lions menantang Hongaria di Budapest.

Naas bagi Inggris. Alih-alih membalaskan kekalahan, mereka malah menelan kekalahan 1-7 dari Magical Magyars. Itu merupakan kekalahan terbesar Three Lions dan masih bertahan sampai sekarang.

Laga-laga tersebut merupakan sepenggal kisah yang mewarnai kejayaan Hongaria.

Generasi Hongaria seolah membawa dimensi baru pada sepak bola kala itu. Kolektivitas tim menjadi tembok besar yang membedakan Hongaria dibandingkan kebanyakan tim lainnya.

Baca juga: Bedah Kekuatan Grup C Piala Dunia 2022: Panggung Messi Vs Lewandowski

Tentu saja hal tersebut tak terlepas dari Gustav Sebes yang menerapkan "Socialist Football" dan disebut-sebut menjadi versi awal "Total Football" timnas Belanda.

"Kami adalah prototipe untuk Total Football," kata penyerang legendaris Hongaria, Ferenc Puskas.

"Ketika kami menyerang, semua orang menyerang dan dalam pertahanan itu sama," ujar pemain yang namanya diabadikan menjadi penghargaan Puskas Award itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Hoffenheim Vs Bayern Muenchen, Laga Terakhir Tuchel dengan Die Roten

Bundesliga
Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Persib Vs Bali United, Wasit VAR Diharapkan Fair

Liga Indonesia
PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

PSSI Ungkap Tanzania Lebih Responsif untuk Laga Uji Coba Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Thom Haye Hengkang, Urung Dilatih Robin van Persie di Heerenveen

Liga Lain
Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Imbas Kritik Keuangan Barcelona, Xavi Hernandez Terancam Dipecat

Liga Spanyol
Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Semifinal Persib Vs Bali United, Momen Nick Kuipers Ajak Boxing Mohammed Rashid jelang Pertandingan

Liga Indonesia
Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Venezia Lepas Jay Idzes ke Timnas Indonesia, Meski Berjuang Lebih Dulu

Timnas Indonesia
Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Jadwal Semifinal Championship Series Liga 1, Persib Vs Bali United, Nick Kuipers Intip Peluang Menang

Liga Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Hasil Thailand Open 2024: Gregoria Gugur, 2 Wakil Indonesia ke Semifinal

Badminton
Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Joel Matip dan Thiago Tinggalkan Liverpool

Liga Inggris
Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Upaya FIFA Berantas Rasialisme: Larangan Bertanding hingga Gestur Tangan Menyilang

Internasional
Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Persib Bandung Vs Bali United, Hodak Siapkan Pasukan Sampai Babak Adu Penalti

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia Akan Panggil 2 Pemain Tambahan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Timnas Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Hasil Thailand Open 2024: Langkah Gregoria Terhenti Usai Berjuang Tiga Gim

Badminton
Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Pemain 14 Tahun Pecahkan Rekor Sergio Aguero di Liga Argentina

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com