Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asprov PSSI DKI Jakarta Diminta Segera Gelar Kongres

Kompas.com - 17/02/2022, 21:40 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com - Kepengurusan Asprov PSSI DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Uden Kusuma Wijaya belum menunjukkan rencana untuk mengelar kongres pemilihan. 

Masa kepengurusan Asprov PSSI DKI Jakarta bakal selesai pada 22 Februari 2022.

Sesuai statuta PSSI Pasal 32 tentang Kongres, anggota diberitahu secara tertulis mengenai tempat, dan tanggal sekurang-kurangnya 60 (enam puluh) hari sebelum diadakannya Kongres.

Namun sampai saat ini, belum juga ada tanda-tanda ketua Asprov DKI, Uden Kusuma, menginstruksikan penyelenggaraan kongres.

Sebanyak 16 dari 30 klub juga sudah mendesak agar segera dilakukan sebelum tanggal kadaluarsa kepengurusan.

Baca juga: Manifestasi di Balik Misi Mulia Bergulirnya BRI Liga 1

"Jika setelah tanggal 22 (tidak ada kepastian kongres), kami ada turn over atau deklarasi agar segera menyelesaikan masalah kepengurusan ini. Kalau tidak ada kepengurusan, berarti tidak ada yang urus (Asprov) Jakarta. Menurut saya Jakarta ini barometer keberhasilan dan ketertiban," kata Erick dari klub Laskar Muda.

Menurutnya, harus ada estafet kepengurusan yang dilakukan secara wajar.

"Kami tentu berterima kasih dengan kepengurusan saat ini yang sudah bekerja, tapi tentu belum puas. Kami ingin ada penyegaran supaya target-target Jakarta secara prestasi bisa tercapai yang jauh lebih baik dari sekarang," ujar Erick.

"Organisasi tentu harus ada estafet. Sebagai pemimpin kepengurusan yang baik harus mampu mengestafetkan kepemimpinan dalam bentuk pertanggungjawaban di kongres. Seperti pemilihan umum ada tahap-tahapnya, tapi ini tidak ada. Ini sepertinya tidak ada tanda-tanda itu," 

"Ini terlihat bakal berakhir seperti kadaluarsa, bukan kepengurusan berakhir dengan serah terima sampai pertanggungjawaban. Itu menjadi legacy yang tidak baik dalam perspektif keorganisasian," paparnya. 

Asprov DKI periode 2017-2022 tercoreng dengan beberapa kegagalan. Salah satunya, tim sepakbola putra DKI gagal lolos ke PON Papua beberapa bulan lalu.

 "PON tentu bagian dari kebanggan provinsi. Kalau kita bicara soal sepakbola sebuah kebanggan dan ukuran keberhasilan, kalau kita tidak bisa tampil berarti kita gagal, ya? Kalau kita sepakat itu jadi ukuran, harusnya itu jadi bahan koreksi kepengurusan," Erick mengungkapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com