MALANG, KOMPAS.com - Selain membawa pulang status runner up, tim nasional Indonesia juga membawa banyak catatan dan evaluasi seusai Piala AFF 2020.
Kekalahan telak dari Thailand dengan agregat 2-6 di final Piala AFF 2020 telah membuka mata semua pihak. Sepak bola Indonesia masih tertinggal jauh.
Mantan kapten timnas Indonesia, Charis Yulianto mendukung penuh pelatih Shin Tae-yong dalam memperbaiki kualitas timnas Indonesia.
Charis Yulianto sepakat bahwa sepak bola Indonesia butuh sebuah revolusi sistem, baik itu dari pembinaan usia muda sampai jenjang kompetisi.
“Ini PR semua stakeholder terutama federasi. Dari sisi pembinaan kita masih kurang,” ujar pelatih juara Liga 3 Jatim, NRZ Sumbersari, itu kepada Kompas.com.
Baca juga: Timnas Gagal Juara Piala AFF 2020, Saatnya Evaluasi Kualitas Liga Indonesia
“Artinya kompetisi dari youth (usia muda) sampai Liga 1, 2, 3 kita harus dibenahi secara menyeluruh. Mulai kepelatihan, metode latihan, dan kualitas pemain harus ditingkatkan terutama di usia dini,” ujar Charis Yulianto lagi.
Menurut Charis Yulianto pembinaan usia muda menjadi perhatian utama. Sebab, pembinaan usia muda adalah tempat membangun fondasi pemain.
“Karena ini sangat penting. Harus diakui melihat permainan timnas di leg kedua lawan Thailand (1/1/2022) dari segi basic main sepak bola sudah jelas (kurang). Seperti passing, kontrol, shooting, duel kita harus diperbaiki,” katanya menambahkan.
Charis Yulianto kembali mengingat bahwa masalah yang sama sempat dikeluhkan Shin Tae-yong.
Baca juga: Shin Tae-yong Jadi Harapan Indonesia Susul Thailand yang 20 Tahun Lebih Maju
Shin Tae-yong dikabarkan masih sering menemui kesalahan-kesalahan pada teknik dasar pemainnya. Padahal kesalahan teknik dasar tidak seharusnya ditemui pada level pemain tim nasional.
Ini menjadi masalah serius yang membutuhkan perhatian lebih besar dalam upaya membawa sepak bola Indonesia menuju level yang lebih baik.
“Saya sangat setuju apa yang sudah pernah coach Shin Tae-yong sampaikan. Kalau kita mau mengejar ketertinggalan dari negara lain, maka kita harus fokus pembinaan usia dini dan cara melatihnya pun juga harus sesuai dengan usia mereka” ujar Charis Yulianto yang pernah mengasisteni Mario Gomez di Arema FC.
“Jadi pada saat masuk di timnas pemain harus siap, bukan lagi bicara dasar-dasar main bola, tapi taktik dan apa yang diinginkan pelatih,” katanya mengakhiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.