KOMPAS.com - Kerja sama 21 tahun antara Lionel Messi dan Barcelona putus. Namun, beberapa pengamat menilai itu hanyalah "drama" untuk menekan posisi LaLiga.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Barcelona mengumumkan soal kegagalan negosiasi kontrak baru dengan Lionel Messi, Kamis (5/5/2021).
Setalah 21 tahun pengabdian, dengan turut menghitung karier di level junior, Messi secara resmi tak terikat kontrak dengan Barcelona.
"Walau FC Barcelona dan Lionel Messi mencapai kesepakatan dan niat jelas dari kedua belah pihak untuk menandatangani kontrak hari ini, hal tersebut tak dapat tercapai karena rintangan finansial dan struktural (regulasi Liga Spanyol)," tulis pernyataan Barcelona.
"Sebagai akibat dari situasi ini, Messi tak akan bertahan di FC Barcelona,” demikian lanjutan pernyataan dari Barcelona.
Baca juga: Barcelona Umumkan Akhir Kerja Sama dengan Lionel Messi
Klub seperti Paris Saint-Germain (PSG) dan Man City pun langsung dikaitkan lagi dengan Messi. Benarkah kisah Barcelona dan Messi benar-benar berakhir?
Sejumlah pengamat menyebut bahwa masih ada kemungkinan Messi akan kembali mengikat kontrak dengan Barcelona.
“Sekarang, sudah dikonfirmasi bahwa tak ada jalan secara ekonomi untuk memungkinkan ini (kontrak baru Messi) terjadi. Namun, saya pikir ini bukan akhir cerita,” kata jurnalis senior pakar sepak bola Spanyol, Guillem Balague, kepada BBC.
“Berhenti menulis ‘obituari’, kesampingkan dulu soal rencana untuk perpisahan besar…sedramatis seperti kelihatannya. Pengumuman Barca bukan berarti Messi pergi. Belum,” tulis Andy West kolumnis sepak bola Spanyol di BBC.
Sejumlah pandit, termasuk jurnalis senior ESPN, Gabriel Marcotti menilai pengumuman Barcelona adalah langkah strategis untuk menekan Javier Tebas, Presiden LaLiga.
Seperti diketahui, Barcelona mengambil sikap berseberangan dengan Tebas perihal kerja sama LaLiga dengan firma investasi CVC dan masalah European Super League.
"Itu adalah langkah strategis untuk menakuti Tebas. Baik dalam konteks CVC atau Liga Super Eropa, atau lebih sederhana lagi soal memberi mereka kelonggaran dalam batas gaji,” tulis Marcotti.
Baca juga: Kerja Sama Lionel Messi dan Barcelona Putus, PSG Gerak Cepat
Javier Tebas adalah figur di balik penerapan aturan salary cap alias pembatasan gaji di LaLiga. Regulasi tersebut menjadi penyebab negosiasi kontrak baru Messi mentok.
Agar Messi bisa mendapatkan kontrak baru, Barcelona wajib mengurangi beban gaji agar sesuai dengan regulasi yang ditetapkan LaLiga.
Barcelona musim ini perlu mengurangi lebih kurang 200 juta euro dalam tagihan gaji mereka agar bisa sesuai dengan regulasi LaLiga.