Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh Super League, Koeman Sentil UEFA dan LaLiga

Kompas.com - 21/04/2021, 22:40 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pelatih Barcelona, Ronaldo Koeman, menyentil UEFA dan LaLiga, penyelenggara kompetisi Liga Spanyol, seiring merebaknya kritik ke European Soccer League atau Liga Super Eropa.

Barcelona secara resmi belum mengundurkan diri dari kompetisi kontroversial European Soccer League.

Namun, besar kemungkinan hal tersebut akan terjadi mengingat segala keputusan untuk mengikuti turnamen itu harus mendapat persetujuan dari para socios atau anggota mereka.

Sebelum gagal total setelah ditinggal hampir semua klub pelopornya, European Super League rencananya akan berlangsung pada medio pekan mulai Agustus 2021.

Baca juga: Super League Ambruk, Bukti Model Kompetisi AS Tidak Laku di Eropa

Ada dua grup berisi 10 tim yang akan main kandang dan tandang. Ketiga tim terbaik di setiap grup lolos otomatis ke babak knockout.

Tim-tim peringkat keempat dan kelima di setiap liga akan bertanding di laga dua leg untuk menentukan kelolosan ke babak knockout.

Delapan tim tersisa akan bertanding di laga knockout dua leg untuk mencapai final.

Menurut rencana mereka, tim-tim ini juga akan tetap bermain di liga domestik. Hal ini tentu menciptakan kepadatan jadwal luar biasa.

Namun, rencana tersebut hanya menjadi wacana karena UEFA dan liga-liga bertekad melarang klub tampil di kompetisi domestik apabila mereka jadi partisipan di Liga Super Eropa.

Perihal jumlah laga yang berat juga menjadi sorotan pelatih Barcelona, Ronald Koeman.

Namun, ia melayangkan kritik tersebut kepada penyelenggara kompetisi kini, UEFA dan LaLiga.

Baca juga: Andrea Agnelli: European Super League Tidak Dapat Berlanjut

Ia mengkritik kedua organisasi tersebut dan meminta reformasi terhadap format kompetisi sekarang seperti mengurangi jumlah alga.

"Saya setuju dengan pendapat (pelatih Man City Pep) Guardiola menyangkut banyaknya jumlah laga yang harus dimainkan dalam satu musim," ujarnya seperti dikutip dari situs resmi BBC.

"Terlalu banyak, sungguh luar biasa."

"Semua berbicara tentnag Super League dan Liga Champions tetapi UEFA tak menaruh perhatian apapun kepada para pemain perihal jumlah pertandingan."

"Satu-satunya hal yang mereka pedulikan adalah uang. Di LaLiga juga sama. Lihat saja penjadwalan. Besok kami akan bermain pukul 22.00 waktu lokal - kita harus melindungi para pemain."

Sebelum Koeman, pemain seperti bintang Real Madrid Toni Kroos telah mengutarakan kekecewaannya terhadap FIFA dan UEFA perihal penjadwalan.

"Pada akhirnya, sebagai pemain, kami tak lebih dari boneka untuk semua hal baru yang diciptakan FIFA dan UEFA. Tidak ada yang bertanya dulu kepada kami," kata Kroos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com