KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) memutuskan untuk menjadwal ulang beberapa kompetisi yang dijadwalkan untuk empat bulan ke depan.
Salah satu turnamen yang akan ditunda yakni Piala AFF Wanita. Turnamen ini rencananya digelar di Filipina pada Mei mendatang.
Tiga turnamen lain yang ditunda adalah Piala AFF U-18 wanita, Piala AFF U-16, dan Piala AFF U-19 yang awalnya digelar pada Juni, Juli, dan Agustus di Indonesia.
Presiden AFF Mayor Jenderal Khiev Sameth mengatakan penundaan kompetisi ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: Media Vietnam Ungkit Sepak Bola Gajah Indonesia-Thailand di Piala AFF 1998
Melihat kondisi yang belum kondusif, AFF akhirnya memutuskan untuk menunda beberapa turnamen dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan semua pihak.
"Ini adalah situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk seluruh dunia, termasuk untuk sepak bola, tapi kita akan melewatinya bersama," kata Khiev Sameth dalam rilisnya.
"Karena risiko penularan penyakit pada pertandingan sepak bola seperti ini sangat tinggi, kami telah membuat keputusan yang dipertimbangkan untuk menunda dan kapan pun diperlukan untuk membatalkan kompetisi kami untuk meminimalkan kontak sosial dengan tujuan melindungi keselamatan dan kesehatan komunitas sepak bola," tutur Khiev Sameth.
Sementara itu, AFF juga memastikan ada empat turnamennya yang tetap digelar sesuai jadwal.
Empat turnamen tersebut yaitu Piala AFF U-15 wanita di Indonesia pada September.
Setelah itu, ada Piala Futsal AFF, Piala Klub Futsal AFF, dan Piala Sepak Bola Pantai AFF yang semuanya dilangsungkan di Thailand pada akhir tahun 2020.
"Karena situasinya terus berkembang, kami akan terus mencermati dan tidak akan ragu untuk melakukan perubahan pada jadwal kami jika diperlukan," kata Presiden AFF.
"Dalam setiap keputusan yang kami buat, AFF akan selalu memprioritaskan kesejahteraan komunitas sepak bola kami," lanjutnya.
Baca juga: Piala AFC 2020 Resmi Ditunda, Bali United Tetap Gelar Latihan
Dia menambahkan bahwa AFF terus mengikuti perkembangan pandemi virus corona bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan, Instansi Pemerintah, FIFA, dan AFC.
"Kita semua harus melakukan bagian untuk mengupayakan agar penyebaran virus ini tidak semakin tinggi sehingga semua tenaga media yang mempertaruhkan hidup mereka di luar sana dapat mengatasi jumlah pasien yang sakit parah," ucap Khiev Sameth.
"Semua langkah yang diberlakukan masing-masing pemerintah hanya dapat berjalan sesuai rencana jika kita melakukan bagian kita untuk meminimalkan kontak sosial," kata dia menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.