KOMPAS.com - Banding Tottenham Hotspur terkait kartu merah yang diterima Son Heung-min dalam laga kontra Chelsea, Minggu (22/12/2019), resmi ditolak oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA).
Dalam laga tersebut, Son Heung-min kedapatan menendang bagian vital bek Chelsea, Antonio Ruediger.
Wasit yang bertugas saat itu, Anthony Taylor, sempat memutuskan untuk tidak memberikan hukuman untuk Son.
Namun, petugas Video Assistant Referee (VAR), Paul Tierney, memiliki pandangan lain dan menyarankan Anthony Taylor untuk memberikan kartu merah untuk Son.
Baca juga: Oknum Suporter Chelsea Ditangkap Polisi karena Ejekan Rasisme ke Son Heung-min di Liga Inggris
Sang wasit pun akhirnya memutuskan untuk memberi Son kartu merah pada menit ke-62.
Tottenham sempat mengajukan banding terhadap kartu merah yang diterima oleh winger asal Korea Selatan itu.
Namun, dilansir dari Sky Sports, Selasa (24/12/2019), pengajuan banding Tottenham tersebut telah resmi ditolak oleh FA.
BREAKING: Tottenham have failed with their appeal against Son Heung-min’s red card against Chelsea
— Sky Sports News (@SkySportsNews) December 24, 2019
Akibatnya, Son pun tidak bisa memperkuat Tottenham dalam tiga laga ke depan.
Dalam tiga laga ke depan, The Lilywhites - julukan Tottenham Hotspur - akan menjamu Brighton and Hove Albion, serta bertandang ke markas Norwich City dan Southampton.
Di sisi lain, bagi Son, ini merupakan kartu merah ketiga yang ia terima sepanjang 2019.
Baca juga: Jose Mourinho: Semoga Son Heung-min Tidak Dihukum 5 Kali
Dua kartu merah sebelumnya didapat Son ketika melanggar pemain Bournemouth, Jefferson Lerma (musim lalu), dan tekelnya ke gelandang Everton, Andre Gomes (November).
Jumlah itu menjadikan Son sebagai pemain pertama yang paling banyak mendapat kartu merah sepanjang satu tahun kalender setelah Lee Cattermole pada 2010.
3 - Son Heung-Min is the first player to be sent off three times in a calendar year in the Premier League since Lee Cattermole in 2010. Playback. #TOTCHE pic.twitter.com/8256x4vWdI
— OptaJoe (@OptaJoe) December 22, 2019