Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

El Clasico Barcelona Vs Madrid, Saat Eksistensi Kegiatan Olahraga Diuji Situasi Politik

Kompas.com - 18/12/2019, 19:40 WIB
Alsadad Rudi,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laga bertajuk El Clasico antara Barcelona vs Real Madrid akan digelar di Stadion Camp Nou, Rabu (18/12/2019) atau Kamis dini hari WIB.

Laga El Clasico yang pertama pada musim 2019-2020 kali ini sebenarnya adalah pertandingan tunda dari jadwal yang seharusnya dihelat 26 Oktober lalu.

Ketika itu, laga El Clasico terpaksa ditunda menyusul situasi keamanan di wilayah Catalunya yang diragukan.

Pada awal Oktober, Mahkamah Agung Spanyol menjatuhkan vonis hukuman penjara kepada belasan pentolan gerakan separatis Catalunya yang dituding sebagai dalang adanya referendum, 2017 silam.

Referendum yang dianggap ilegal karena tak diakui Pemerintah Spanyol menghasilkan kemenangan untuk kubu pro kemerdekaaan Catalunya.

Vonis yang dijatuhkan kepada para pentolan gerakan separatis Catalunya dikhawatirkan bisa mengganggu jalannya EL Clasico.

Pasalnya, sudah ada ancaman dari sejumlah kelompok untuk mengacaukan pertandingan tersebut.

Sebelum diputuskan ditunda, sempat ada usulan agar lokasi pertandingan diubah ke kandang Real Madrid lebih dulu, yakni Stadion Santiago Bernabeu, Madrid.

Baca juga: Barcelona Vs Real Madrid, El Clasico Perdana bagi Frenkie De Jong

Namun, usulan tersebut ditolak oleh kedua tim. Mereka tetap bersepakat untuk bertanding di Camp Nou, meski jadwalnya bergeser ke Desember.

Hampir dua bulan setelah keputusan penundaan, laga El Clasico akhirnya tiba. Namun, bukan berarti gangguan politik mereda.

Beberapa pekan jelang pertandingan, sudah ada pengumuman mengenai akan adanya demonstrasi bertajuk Tsunami Democratic saat hari digelarnya El Clasico.

Aksi unjuk rasa yang dilaporkan melibatkan 32.000 orang tersebut bahkan akan digelar di area Stadion Camp Nou, dua jam sebelum pertandingan dimulai.

Aksi unjuk rasa tersebut akan melibatkan orang-orang dari seluruh wilayah Catalunya. Aksi dilakukan bertujuan membuat orang sadar akan situasi politik di wilayah otonomi yang sudah lama ingin memerdekakan diri itu.

Penyelenggara unjuk rasa bersikeras bahwa aksi mereka tidak akan mengganggu jalannya pertandingan.

Namun, peringatan akan bahaya aksi tersebut sudah disuarakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com