Hendra Setiawan Pastikan Belum Ingin Gantung Raket

KOMPAS.com - Pada usianya yang sudah menginjak 35 tahun, pasangan Mohammad Ahsan di ganda putra, Hendra Setiawan, mengungkapkan tak ingin cepat menyudahi kariernya.

Seperti diketahui, hari ulang tahun Hendra yang ke-35 itu bertepatan dengan partai final Kejuaraan Dunia 2019 lalu.

Otomatis, gelar juara yang dihasilkan dari kemenangan atas pertandingan tersebut menjadi kado spesial bagi Hendra.

Meski tak lagi muda, Hendra masih belum terpikirkan untuk selesai di dunia bulu tangkis.

"Belum tahu, belum kepikiran kapan pensiun. Setelah Olimpiade kalau masih mau dan masih bisa main ya main," kata Hendra dikutip dari Badminton Indonesia.

Baca juga: China Open 2019, Marcus/Kevin Ditantang Runner-up Kejuaraan Dunia 2019

Selama berkarier sebagai atlet bulu tangkis andalan Indonesia, dia mampu menyamai rekor legenda Liliyana Natsir.

Rekor tersebut diraih dalam kompetisi Kejuaraan Dunia.

Hendra berhasil meraih podium utama sebanyak empat kali selama berpartisipasi di Kejuaraan Dunia.

Dari empat gelar tersebut, tiga kali dia raih bersama Ahsan dan sekali bersama Markis Kido pada 2007.

Demi memberikan performa terbaik, tentu dia memiliki cara tersendiri, yakni dengan latihan dan menjaga kondisi tubuh agar tetap stabil dan fit

Baca juga: Ahsan/Hendra Bocorkan Kunci Kemenangannya di Kejuaraan Dunia

"Kuncinya ya latihan dan istirahat yang cukup. Kalau enggak bisa ikuti program, kalau capek, bilang ke pelatih, saya enggak kuat. Enggak boleh maksa, kalau drop dan sakit nanti naikinnya lebih susah," kata Hendra.

Dalam waktu dekat, Hendra dan pasangannya, Mohammad Ahsan akan berkompetisi di turnamen China Open 2019.

Targetnya, tak tinggi, hanya masuk semifinal.

"Kami maunya stabil saja di tiap pertandingan. Targetnya (China Open) semifinal, yang realistis semifinal, enggak mau muluk-muluk," ucap Hendra.

Baca juga: 5 Fakta Ahsan/Hendra Juara pada Kejuaraan Dunia Badminton 2019

Namun, jika masuk ke partai final, pasangan berjuluk The Daddies ini berhasil melangkah ke final sebanyak delapan kali dalam satu tahun.