Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vincent Kompany Akan Jajal Tantangan Besar, Persiapan untuk Man City

Kompas.com - 20/05/2019, 20:21 WIB
Firzie A. Idris,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapten Manchester City, Vincent Kompany, secara resmi akan meninggalkan klub pada akhir musim untuk memulai petualangan sebagai player-manager di klub pertamanya, Anderlecht.

Di kubu Belgia tersebut, Kompany bakal menemui tantangan baru yang bisa menempanya sebagai pelatih. Anderlecht tengah dalam krisis.

Ya, Vincent Kompany tidak memakai hari-hari terakhir sebagai pemain untuk merumput di level kompetisi lebih rendah ke negara-negara yang bisa menjamin uang pensiunnya, seperti ke Timur Tengah atau China.

Sesuai karakter Vincent Kompany, ia pergi untuk mencari tantangan baru dalam hidupnya.

Bek tangguh berusia 33 tahun itu bakal menjadi pemain-pelatih di RSC Anderlecht, klub pertamanya, dengan durasi ikatan kerja selama tiga tahun.

Baca Juga: Guardiola Jadi Manajer Ketiga asal Spanyol yang Sukses Boyong Piala FA

Anderlecht baru saja finis di peringkat keenam Liga Belgia, posisi terburuk juara Belgia 34 kali itu setelah Perang Dunia Kedua.

Musim depan akan menjadi pertama kalinya dalam 56 tahun Anderlecht gagal ke kompetisi antarklub Eropa.

Kompany akan meneruskan pekerjaan Fred Rutten yang dipecat bulan lalu sementara nasib Frank Arnesen, sang direktur teknik yang baru didatangkan pada awal 2019, juga dikabarkan  mengambang. 

Arnesen adalah sosok yang tak asing bagi penggemar Liga Inggris. Ia pernah mengemban jabatan sebagai direktur olahraga Tottenham Hotspur (2004-2005) dan Chelsea (2009-2011).

Artinya, aktivitas dalam bursa transfer akan goyah seiring ketidakjelasan nasib Arnesen.

Menurut pandit sepak bola Belgia, Kristof Terreur, kehadiran Kompany setidaknya memberikan pemilik klub, Marc Coucke, ruang bernafas setelah ia menerima terpaan kritik dari para fans Anderlecht akibat penampilan buruk klub musim ini.

Baca Juga: Tinggalkan Manchester City, Vincent Kompany Jadi Pemain-Pelatih Anderlecht

Selain performa buruk di lapangan, bulan lalu kantor Anderlecht digerebek polisi sebagai bagian investigasi tindakan pencucian uang dan aktivitas ilegal lain.

Awal minggu ini mereka mendapat denda 200.000 franc Swiss atau atau sekitar Rp 3 miliar dari FIFA setelah melanggar peraturan badan tertinggi sepak bola dunia menyangkut transfer empat pemain U-18 tahun.

Anderlecht juga telah dihukum Pro League, penyelenggara Liga Belgia, setelah terjadi kerusuhan suporter dalam laga kontra Standard Liege pada medio April yang berujung pembubaran pertandingan setelah hanya setengah jam berlalu.

Vincent Kompany berkata bahwa ia akan mendapat dukungan penuh dari pemilik klub untuk menjalankan tugasnya dan membenahi situasi di dalam lapangan.

Baca juga: MotoGP, Rossi Ingin Belajar dari Quartararo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com