Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Anak Perbatasan RI-Timor Leste Akan Berlatih di Belanda

Kompas.com - 11/04/2019, 22:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Ferril Dennys

Tim Redaksi


KUPANG, KOMPAS.com - Tiga orang anak asal Akademi Sepak Bola Bintang Timur Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), berlatih di Belanda.

Tiga anak tersebut yakni Marten Yetimau asal Kabupaten Alor, Crespo Hale asal Kabupaten Belu dann Erik Kaba asal Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Sebelum ke Belanda tiga anak itu bertemu dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo, di Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga.

Pertemuan mereka dengan Menteri Desa itu, difasilitasi oleh Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis.

Ketiganya, didampingi Pelatih Berth Pentury, Pelatih Dwi P Alfarist, dan Ferry Budiyanti selaku penghubung.

"Mereka anak-anak desa yang datang bertemu Menteri Desa untuk minta restu dan melaporkan bahwa malam ini mereka akan berangkat ke Belanda,"ucap Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon seluler Kamis (11/4/2019) malam.

Baca juga: Final Piala Presiden 2019 Persebaya Vs Arema, Salam Satu Jiwa, Wani!

Menurut Fary, selama tiga minggu, mereka akan berlatih di salah satu klub Belanda, tentang sepak bola modern.

Fary berharap, tiga anak asal NTT itu bisa mendapatkan teknik bermain bola yang baik, sehingga bisa diterapkan di Indonesia khususnya di NTT.

Untuk diketahui, Marten, Crespo dan Erik adalah siswa Akademi Bintang Timur Atambua.

Akademi yg didirikan oleh Fary Francis di Dusun Wesasuit, Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, kabupaten Belu, yang berbatasan dengan Timor Leste.

Selain akademi, di lokasi ini sudah lebih dahulu berdiri Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur.

Mendirikan SSB dan akademi adalah jalan sepi. Tidak banyak orang mau berinvestasi dalam urusan ini.

Break event point-nya lama dan tak pasti. Inilah jalan yg dipilih Fary Francis. Investasi sumber daya manusia. Namun hasilnya mulai kelihatan.

Anak-anak desa dan anak-anak kampung mulai masuk ibukota dan bahkan dunia. Beberapa sudah sampai di Malaysia, Eropa dan di akhir bulan April akan ke Australia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com