Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Cedera Tambah Parah, Marcus Tak Paksakan Main di BWF World Tour

Kompas.com - 15/12/2018, 10:00 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon, mengaku sudah merasakan nyeri di leher dan mata sejak hari pertama ajang BWF World Tour Finals 2018 yang diselenggarakan di Guangzhou, China.

Hal ini membuat Marcus dan pasangannya, Kevin Sanjaya Sukamuljo, menyatakan mundur pada hari ketiga, Jumat (14/12/2018).

Marcus/Kevin mundur sebelum memainkan laga terakhir penyisihan Grup A melawan wakil tuan rumah, Han Chengkai/Zhou Haodong.

Marcus mengaku terpaksa mengambil keputusan ini karena tidak ingin cederanya bertambah parah.

"Jadinya memang mundur, leher saya terasa nyut-nyutan sampai ke mata kanan. Leher saya juga terasa kencang. Saya tidak mau memaksakan, takut tambah parah," kata Marcus dikutip dari situs web Badminton Indonesia.

Baca juga: BWF World Tour Finals 2018 - Ganda Putra Denmark Ini Sampaikan Ucapan Simpati atas Cedera yang Dialami Marcus Gideon

Hal serupa juga disampaikan asisten pelatih ganda putra PBSI, Aryono Miranat. Menurut dia, segala upaya sudah dilakukan Marcus, termasuk menjalani terapi selama di China.

"Otot leher Marcus kemarin ketarik, dia takut tambah parah, jadi lebih baik mundur. Sudah terapi dua kali dan hasilnya memang tidak bisa langsung, tidak bisa 100 persen, soal parah atau tidaknya masih belum tahu, dia butuh istirahat dulu sekarang," ujar Aryono Miranat.

"Kondisinya sekarang lehernya masih sakit, sekarang nyerinya sampai ke mata, jadi matanya seperti kedutan. Marcus sudah lapor ke referee dan diminta menjelaskan histori cederanya ke dokter pertandingan," tutur Aryono menambahkan.

Baca juga: Tersingkir dari BWF World Tour Finals 2018, Ahsan/Hendra Petik Pelajaran

Meski gagal mempertahankan gelar juara BWF World Tour Finals, Marcus/Kevin patut bangga dengan prestasinya sepanjang 2018 ini.

Pasangan nomor satu dunia itu menjadi pemain pertama yang mampu meraih delapan gelar BWF World Tour dalam satu tauhun.

Delapan gelar tersebut adalah juara All England, Indonesia Open, Japan Open, Denmark Open, Fuzhou China Open, Indonesia Masters, India Open, dan Hong Kong Open.

Prestasi itu semakin manis dengan tambahan medali emas Asian Games 2018 Agustus lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com