Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Awal Mula Kartu Merah dan Kuning di Sepak Bola...

Kompas.com - 13/11/2018, 14:37 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sepak bola merupakan permainan yang dikenal luas dan dimainkan semua kalangan dari berbagai belahan dunia, baik tua maupun muda. Sebagai bukti, setiap empat tahun diadakan pertandingan sepak bola tingkat dunia yang melibatkan tim-tim terbaik.

Dalam memainkan si kulit bundar ini, terdapat berbagai peraturan yang harus ditaati oleh para pemain dari kedua belah pihak. Apabila dilanggar, maka sanksi sudah disediakan dengan wasit sebagai hakim pertandingan.

Wasit bekerja dengan berbekal sebuah peluit dan dua buah kartu sakti, merah dan kuning. Keduanya digunakan untuk mengganjar pemain yang melakukan pelanggaran saat berada di lapangan.

Kartu merah digunakan untuk pelanggaran yang sudah sangat fatal, sehingga pemain yang diberikan kartu merah harus meninggalkan timnya dan keluar lapangan.

Sementara, kartu kuning digunakan untuk memberikan peringatan serius kepada pemain agar tidak mengulanginya.

Dua kali kartu kuning yang diterima oleh seorang pemain, secara otomatis menjadi kartu merah yang berarti pemain yang bersangkutan harus menepi dan berhenti bermain.

Namun, tahukah Anda bagaimana awal cerita si kartu merah dan kuning berasal?

Perbedaan Bahasa

Gelandang Wales, Aaron Ramsey, menerima kartu kuning saat timnya melawan Belgia pada perempat final Piala Eropa di Stade Pierre-Mauroy, Jumat (1/7/2016).EMMANUEL DUNAND/AFP Gelandang Wales, Aaron Ramsey, menerima kartu kuning saat timnya melawan Belgia pada perempat final Piala Eropa di Stade Pierre-Mauroy, Jumat (1/7/2016).

Dilansir dari situs FIFA yang merupakan federasi sepak bola dunia, kartu merah dan kartu kuning berasal dari ide seorang wasit asal Inggris Ken Aston, yang kebingungan saat memberikan hukuman kepada pemain yang menggunakan bahasa berbeda dari dirinya.

Pada Piala Dunia 1962 di Chili, terjadi keributan hebat pada pertandingan yang mempertemukan tim dari Chili dan Italia. Aston akan mengeluarkan pemain Italia, Giorgino Ferrini sebagai bentuk hukuman atas pelanggaran yang ia buat.

Akan tetapi, perintahnya yang disampaikan dalam bahasa Inggris tidak dipahami oleh Ferrini sehingga ia tetap berada di lapangan dan bermain dengan lebih arogan.

Hingga, akhirnya seorang polisi dilibatkan untuk mengeluarkan Ferrini dari lapangan hijau.

Lampu lalu lintas

Ilustrasi lampu merah.SHUTTERSTOCK Ilustrasi lampu merah.

Seusai pertandingan tersebut, Aston kembali ke rumahnya. Di tengah perjalanan ia terinspirasi dengan warna yang dihasilkan dari lampu pengatur lalu lintas.

Hijau, kuning, dan merah yang ada di lampu tersebut, maknanya dipahami oleh semua orang bahkan dari berbagai bahasa. Warna lampu tersebut dapat menyampaikan pesan kepada pengguna jalan untuk berhenti, bersiap, atau jalan, tanpa menggunakan instruksi verbal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Jadwal Siaran Langsung Timnas U23 Indonesia Vs Guinea: Tayang di TV Nasional

Timnas Indonesia
Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Indonesia Runner-up Thomas dan Uber Cup 2024, Tetap Juara bagi Ricky Soebagdja

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Indonesia Vs Guinea: Staf Thierry Henry Ada di Barisan Terdepan

Timnas Indonesia
Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Bali United Nantikan Championship Series Liga 1 yang Adil bersama VAR

Liga Indonesia
Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Tim Thomas dan Uber Cup Indonesia Tiba di Tanah Air, Disambut Kalungan Bunga

Badminton
Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Paulo Henrique Lalui Musim Sulit, Tutup Liga 1 dengan Gol buat Persebaya

Liga Indonesia
Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Hasil Timnas U17 Putri Indonesia Vs Filipina: Claudia Scheunemann Cetak Gol, Garuda Pertiwi Tumbang

Timnas Indonesia
Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com