KOMPAS.com - Pelatih timnas U-23 Indonesia, Luis Milla, berbicara tentang masalah yang saat ini masih terjadi di persepakbolaan Tanah Air terkait produktivitas lini depan.
Juru taktik asal Spanyol itu mengungkapkan bahwa kompetisi sepak bola di Indonesia yang menjadi permasalahannya.
Milla yang didatangkan PSSI pada Februari 2017 mencoba membentuk timnas U-23 Indonesia dengan sebaik-baiknya.
Beberapa penyerang dipanggil Milla untuk menjadi tumpuan di lini depan pada musim 2017, seperti Ahmad Nurhadianto, Ezra Walian, dan Marinus Wanewar, tetapi masih belum memuaskan.
Baca juga: Luis Milla Akui Sedikit Kesulitan Datangkan Evan Dimas dan Ilham Udin
Pada 2018, Milla mencoba memanggil Ilham Udin, Lerby Eliandry, Ilija Spasojevic, Boaz Solossa, dan Alberto Goncalves untuk mengisi sektor serang.
"Masalah di negara ini hanya penyerang dan semua ini berawal dari kompetisi. Padahal, liga ini maksimum level yang harus dimanfaatkan, tetapi terlihat penyerang lokal masih kurang," kata Milla.
Dalam kompetisi Liga 1 2018, 18 klub peserta banyak yang menggunakan pemain asing sebagai penyerang.
Seharusnya, pelatih-pelatih di Liga 1 2018 bisa memanfaatkan kualitas pemain lokal demi kebutuhan di tim Merah Putih.
Baca juga: Beto: Pancasila Sangat Penting untuk Harga Diri Indonesia
"Ada penyerang muda, tetapi kurang jam terbang untuk bermain. Mungkin di sini pemain muda memang jarang untuk dimainkan," kata Milla.
Milla menambahkan, Indonesia harus memiliki kompetisi sepak bola usia muda yang bisa mengasah kemampuan permainan dari individual.
Mantan pemain Barcelona itu sudah semaksimal mungkin mencari pemain muda untuk timnas U-23 Indonesia.
Setelah melihat yang kurang, Milla langsung memanggil penyerang senior untuk timnya.
Beberapa pemain senior di timnya saat ini dinilai lebih baik ketimbang nama-nama muda.
"Pada dasarnya, posisi penyerang itu susah karena harus mendalami teknik dasar," kata Milla.
"Ketika berbicara pemain baru yang ada di Indonesia, itu kebanyakan pemain asing di lini depan. Hal itu yang menjadi kesulitan untuk kami. Namun, tidak usah khawatir karena tim bisa bersatu dan kompak," kata Milla. (M Hary Prasetya)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.