Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teriakan Terakhir Zulkarnain Lubis, "Budi Tolong Saya..."

Kompas.com - 11/05/2018, 17:00 WIB
Aji YK Putra,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

PALI, KOMPAS.com - Mantan gelandang timnas Indonesia, Zulkarnain Lubis, meninggal dunia pada Jumat (11/5/2018) pagi. Kabar duka ini membuat seluruh pemain PS Pali serta kerabat sangat terkejut.

Pelatih pelatih karate Pali, Budi Hakki, yang merupakan rekan Zulkarnain, mengatakan bahwa pria yang dijuluki Maradona Indonesia tersebut bermaksud pergi ke Palembang untuk mengurus persiapan Piala AFC sepak bola Wanita di stadion Bumi Sriwijaya.

Namun, saat menaiki mobil travel, Zulkarnain tiba-tiba mengeluh kepalanya pusing sehingga tidak bisa berangkat ke Palembang.

"Mobil travel yang kami naiki sempat mengalami pecah ban. Di sana almarhum langsung tiba-tiba mengeluh kepalanya pusing. Akhirnya saya putuskan untuk pulang lagi ke mess di Pali,” ujar Budi ketika dihubungi Kompas.com.

Tiba di mess, Zulkarnain langsung berbaring di sofa depan dengan kondisi wajah pucat dan berkucur keringat. Budi menawarkan kepada Zulkarnain untuk dikerok karena masuk angin.

“Beliau bilang tidak biasa dikerok, jadi tidak mau,” ujarnya.

Kondisi Zulkarnain terus menurun dan secara tiba-tiba memegang dada sebelah kiri dengan keras menggunakan tangannya.

"Budi tolong saya, dada saya panas,” kata Budi menirukan perkataan terakhir Zulkarnain.

Merasa cemas, Budi bersama beberapa orang di mess langsung melarikan pemain Timnas Indonesia era 1980-an itu ke rumah sakit untuk menjalani perawatan, sekitar pukul 07.00 WIB.

30 menit menjalani perawatan, nyawa pelatih PS Pali tersebut tak dapat tertolong lagi. Zulkarnain dinyatakan meninggal dunia.

"Belia kondisi terakhirnya banyak sekali mengularkan keringat dan wajahnya pucat. Pagi sebelum berangkat masih sehat, tetapi baru masuk mobil dan berjalan sebantar langsung mendadak sakit,” ujarnya.

Jenazah Zulkarnain langsung diterbangkan menuju Binjai, Sumatera Utara, pada Jumat siang untuk dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com