KOMPAS.com - Kejuaraan Asia 2018 di Wuhan, China, menjadi saksi kebangkitan pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota. Dia menjadi juara setelah mengalahkan sang juara bertahan yang juga pemain andalan tuan rumah, Chen Long.
Sekadar informasi, Momota sempat mendapat larangan bermain setelah tersandung kasus judi ilegal di negaranya pada 2016. Momota baru bisa kembali bermain pada pertengahan 2017. Saat itu dia harus kembali berjuang dari level kompetisi paling bawah.
Dalam perjalanan comeback yang kurang dari setahun, Momota sukses mengalahkan Chen Long untuk merebut mahkota tunggal putra pada Kejuaraan Asia 2018. Bermain di Wuhan Sports Center, Wuhan, China, Minggu (29/4/2018), Momota menang dua gim langsung dengan skor 21-17, 21-13.
(Baca Juga: Masih Ingat Huang Hua? Pebulu Tangkis asal China Itu Kini Jadi WNI dan Menetap di Klaten)
Hasil ini pun menjadi saksi bahwa Momota ternyata bisa mengalahkan Chen Long dalam pertemuan kelima mereka. Sebelumnya, Chen Long selalu menang dalam empat pertemuan mereka.
"Ini adalah kemenangan yang penting. Saya mendedikasikan ini untuk semua orang yang telah membantu saya," kata Momota setelah menjadi kampiun dilansir BolaSport.com dari BWF Badminton.
"Pada turnamen pertama saat saya comeback, ketika saya kalah dari rekan senegara, Kanta Tsuneyama dalam partai final Canada Open, saya bingung tentang bentuk dan kemampuan saya sendiri," lanjutnya.
"Namun, pada Kejuaraan Asia ini, saya benar-benar menunjukkan performa yang signifikan setelah mengalahkan Lee Chong Wei (Malaysia) dan Chen Long," ujar Momota lagi.
Pemain berusia 23 tahun itu mengatakan kemenangan ini tidak akan membuatnya puas. Momota berusaha untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa meraih kemenangan lebih banyak.
"Pertandingan final melawan Chen mengajarkan bahwa saya harus siap mental setiap saat, meskipun saya sempat unggul. Jika tidak, saya bisa disalip," tuturnya.
Setelah kemenangan ini, Momota siap membuat dominasi baru di sektor tunggal putra. Sebelumnya, posisi terbaik Momota sebelum terkena larangan bertanding adalah peringkat dua dunia. (Susi Lestari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.