Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Man United Vs Benfica, Momen Menambah Luka Sang Mantan

Kompas.com - 31/10/2017, 11:05 WIB
Anju Christian

Penulis

KOMPAS.com - Pertengahan 2000, Jose Mourinho sempat menerima tawaran sebagai asisten pelatih Benfica. Saat itu, pria asal Portugal tersebut masih menjabat sebagai asisten pelatih Louis van Gaal di Barcelona.

Lantaran menyadari bakat besar anak buahnya, Van Gaal menyatakan kepada Mourinho, "Katakan kepada mereka, jika menjadi pelatih kepala, Anda akan pergi ke sana. Namun, kalau cuma menjadi asisten, Anda memilih bertahan."

Pesan sang bos tidak ditaati Mourinho. Dia pergi untuk menjadi orang kedua setelah Jupp Heynckes di Benfica.

(Baca Juga: Mengenang "Bobby Five-O, Guru dari Jose Mourinho dan 4 Juara Liga)

Harapan Van Gaal tetap terwujud lantaran hanya setelah laga pekan keempat Liga Portugal 2000-2001, Mourinho naik pangkat menjadi pelatih kepala menggantikan Heyckes.

Dua setengah bulan lebih membesut Benfica, Mourinho lebih sering terlibat friksi dengan manajemen. Pertama, dia memilih Carlos Mozer yang sempat bermain untuk Benfica, sebagai asisten pelatih. Padahal, manajemen merekomendasikan nama Jesualdo Ferreira.

Puncaknya yakni pada awal Desember 2000, ketika Mourinho menyodorkan dua pilihan kepada Wakil Presiden Jose Manuel Capristano, pembaruan kontrak atau pengunduran diri. Posisi tawar sosok berjulukan The Special One itu cukup besar karena Benfica baru meraih kemenangan 3-0 atas Sporting Clube de Portugal.

(Baca Juga: Barcelona Khianati Johan Cruyff demi Bebaskan Lionel Messi dari Penjara)

"Mourinho mau agar para pemain mengetahui bahwa dirinya tetap menjadi pelatih setelah musim berakhir. Karakternya sungguh kuat sehingga memutuskan pergi (karena permintaannya tidak dipenuhi manajemen)," ucap Capristano yang kini sudah menanggalkan jabatannya, seperti dilansir BolaSport dari Guardian.

Kepergian Mourinho pun menyisakan sejumlah penyesalan buat klub beralias The Eagles. Tiga musim berikutnya setelah angkat kaki, Mourinho menjalani tujuh laga kontra Benfica bersama Uniao de Leiria dan Porto.

Hasilnya, tim yang diasuh Mourinho menang empat kali dan cuma kalah satu kali. Bahkan, selepas pergi dari Benfica hingga kini, Mourinho sudah mengoleksi dua gelar Liga Champions dan satu titel Liga Europa.

Tak heran, pada 2007, Manuel Vilarinho yang tengah menjabat sebagai Presiden Benfica sempat mengatakan, "Kalau permintaannya diajukan hari ini, Mourinho tidak akan pergi."

Kini, Mourinho berpeluang menambah penyesalan mantan klubnnya. Manchester United dijadwalkan bertemu Benfica pada partai lanjutan fase grup Liga Champions di Stadion Old Trafford, Selasa (31/10/2017) atau Rabu dini hari WIB.

Cukup raihan satu poin bakal memastikan Manchester United yang tengah memuncaki tabel Grup A, lolos ke babak 16 besar. Sebaliknya, kegagalan menang akan membuat Benfica tersingkir plus menambah "luka" dari The Special One.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com