MALANG, KOMPAS.com - Kekalahan Persiba Balikpapan dalam dua pertandingan terakhir membuat posisi pelatih Timo Scheunemann terancam. Ada dugaan bahwa pelatih kelahiran 29 November 1973 itu akan didepak dari posisinya.
Meski begitu, Timo menanggapi santai tekanan tersebut. Bahkan, ia mengaku belum mendengar langsung dari jajaran manajemen Persiba Balikpapan tentang ancaman pemecatan kepada dirinya jika kalah lagi dalam pertandingan.
"Saya hanya dengar dari publik Kalimantan saja, maksudnya dari media, bahwa kalau Persiba sampai kalah lagi, saya dipecat. Namun, kalau dari manajemen saya tidak mendengar," katanya dalam konferensi pers jelang laga kontra Arema FC di Stadion Gajayana, Kota Malang, Minggu (30/4/2017).
Ia menegaskan, tim asal Kalimantan Timur yang saat ini diasuhnya itu bukan merupakan tim lemah. Hanya, pertandingan awal kompetisi merupakan laga tersulit baginya.
"Tim ini bukan tim papan bawah. Percaya sama saya. Jadi, ini hanya awal saja yang sulit buat kami. Semua pihak harus lebih tenang. Saya lihat tim ini punya potensi. Tinggal tunggu waktu saja," jelasnya.
Meski demikian, dia mengaku pasrah andaikan manajemen pada akhirnya akan memecatnya. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak manajemen.
"Saya sih menyerahkannya kepada manajemen. Kalau misalnya dipecat, ya saya legawa. Namun, ke depannya, sekalipun tanpa saya, tim ini tinggal tunggu waktu untuk menunjukkan taringnya," tutur eks pelatih Persema Malang itu.
"Saya tenang karena bukan lagi berumur 15 tahun. Umur saya 43 tahun. Selama hidup, saya sudah dituntun Tuhan. Jadi, kenapa saya harus bingung. Kalau ini jalan Tuhan, ya terbuka, kalau tidak, ya tidak. Yang penting, saya memberikan hal terbaik," ucap Timo.
Diketahui, Persiba Balikpapan yang bermarkas di Stadion Gajayana, Kota Malang menelan kekalahan dalam dua laga. Pertama, Persiba kalah melawan 0-2 dari Persija Jakarta dalam laga awal di Stadion Gajayana. Pada pekan kedua, Persiba kalah 1-2 di markas Perseru Serui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.