Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Indonesia dan Italia, Emilio Mulyadi Pilih Ikuti Jejak Buffon

Kompas.com - 25/03/2017, 12:36 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

KOMPAS.com - Gianluigi Buffon, kiper dan kapten timnas Italia, mengungkapkan ekspresi kelegaannya. Tenang, mungkin kata lain yang bisa menggambarkan perasaan dia terkait suksesornya nanti di Gli Azzurri, julukan Italia.

Ya, pemain yang baru saja menjalani laga ke-1.000 sepanjang kariernya itu telah berbicara soal sosok penerusnya di bawah mistar jika gantung sepatu suatu saat nanti. 

Namun, dalam komentar Buffon itu, ada hal menarik, yakni tersebutnya nama pemain yang memiliki darah Indonesia.

Dia adalah Emilio Audero Mulyadi, pengawal mistar gawang berusia 20 tahun yang kini bermain di tim Juventus Primavera.

"Saya senang Italia tidak akan mengalami masalah setelah saya pensiun. Bersama Donnarumma dan Meret, plus Mattia Perin dan Emilio Audero, saya tidak akan menyesal ketika gantung sepatu," ujar Buffon kepada Sky Sport Italia, Kamis (23/3/2017).

Emilio Audero Mulyadi lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada tanggal 18 Januari 1997.

Darah Indonesia dari pemain yang akrab disapa Emil itu berasal dari sang bapak, yakni Edy Mulyadi, pria kelahiran NTB, sedangkan ibunya berasal dari negara Italia. 

Perjalanan karier Emil berawal saat keluarganya pindah ke kampung halaman sang ibu, di Italia, pada tahun 2007.

TWITTER Emilio Audero Mulyadi, kiper Juventus asal Indonesia. Foto diambil dari Twitter EmilAudero saat Juventus melawan Galatasaray pada UEFA Youth League, oktober 2013.

Saat itu, Emil mendapat kesempatan untuk ikut seleksi pemain Juventus Allievi (sejenis U-17 Juventus). Beruntung, Emil terpilih dan bakatnya sukses menarik perhatian para staf pelatih Juventus. 

Hingga akhirnya, pria yang kini berusia 20 tahun itu kini membela Juventus Primavera.

Dalam suatu kesempatan, dia pernah mengungkapkan bahwa awalnya dia adalah seorang pemain yang menempati posisi penyerang sayap.

Namun, dia menyatakan, Buffon adalah sosok pertama yang membuatnya tertarik untuk menempati posisi kiper. 

"Ya, awalnya saya pemain sayap. Saya menjadi kiper murni secara kebetulan, seperti yang sering terjadi ketika tim membutuhkan Anda," ujar Emil kepada Juventus.com pada Oktober 2014.

"Saya benar-benar menyukai posisi kiper dan sejak itu telah 'terjebak'. Buffon adalah orang pertama yang saya lihat. Saya menyaksikannya selama Piala Dunia 2006. Itu semakin mendorong untuk lebih mendalami posisi kiper," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com