Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantahan Madura United soal Sebutan "Anak Emas" PT GTS

Kompas.com - 04/07/2016, 12:42 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

Sumber JUARA

BANGKALAN, KOMPAS.com — Nada miring dari beberapa pihak membuat Madura United berang.

Mereka tak terima disebut sebagai "anak emas" PT Gelora Trisula Semesta (PT GTS), selaku operator TSC 2016.

Penilaian Madura United (MU) jadi "anak emas" PT GTS itu terkait perubahan hukuman laga kandang mereka. Manajer MU Haruna Soemitro dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Tuduhan tersebut berawal dari keputusan diskresi GTS yang sebelumnya menghukum Madura United bermain di luar kandang saat berhadapan dengan Mitra Kukar pada Sabtu (2/7/2016).

Namun, keputusan itu berubah dan Madura United dipersilakan menggunakan Stadion Gelora Bangkalan sebagai home base.

"Tidak benar kalau ada yang bilang hukuman GTS lembek atau mereka takut dengan intervensi Madura United dan Haruna Soemitro," kata Haruna dengan nada tinggi saat mengklarifikasi tuduhan tersebut.

Keputusan tersebut, menurut Haruna, adalah buah dari protes yang disertai bukti yang dilayangkan oleh manajemen Madura United kepada GTS.

Sebab, panitia pelaksana Madura United sudah melakukan pencegahan sebelum terjadinya insiden menyalanya flare pada 15 Juni 2016.

Dari insiden itu, laga Madura United melawan Persiba Balikpapan terhenti.

"Kami mengajukan diskresi dan punya banyak bukti sudah melakukan banyak upaya pencegahan. Apakah itu salah kalau kami mengajukan protes?" tutur Haruna.

Haruna juga meminta kepada semua klub bahwa saat terkena hukuman, ada fasilitas yang diberikan oleh GTS kepada klub, salah satunya adalah banding.

"Kami mematuhi keputusannya, yang penting juga menggunakan hak bandingnya," ucapnya.

Protes Haruna kepada GTS menyangkut beberapa aspek jika hukuman tersebut diberlakukan. Salah satunya adalah berdampak pada eksistensi klub, apalagi Madura United tergolong klub baru.

Mereka juga tengah berupaya berkembang untuk menjadi ikon bagi masyarakat Madura.

"Kami ini kan sudah pakai pendekatan industri dan sponsor. Kalau jadwal yang seharusnya home lalu diubah pasti sponsor kecewa. Kalau memang ada hukuman, hukum saja dengan denda," kata Haruna.

Selain mendapatkan hukuman larangan bermain di kandang, beberapa waktu lalu, GTS juga melayangkan denda kepada MU. Klub ini harus membayar denda sejumlah Rp 50 juta. (Suci Rahayu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com