KOMPAS.com - Bek Bayern Muenchen dan tim nasional Jerman, Jerome Boateng, menyatakan tidak akan membawa istri dan anak-anaknya ke stadion selama turnamen Piala Eropa 2016 berlangsung.
Biasanya pesepak bola akan merasa senang jika ada anggota keluarganya datang ke stadion. Kehadiran orang-orang tersayang bisa meningkatkan motivasi sang pemain untuk tampil lebih baik.
Namun, tidak demikian dengan Boateng. Pria berusia 27 tahun itu memiliki alasan tersendiri tidak membawa keluarganya ke stadion.
Bagi Boateng, kondisi keamanan Piala Eropa 2016 di Perancis masih tergolong rawan. Ia tak ingin keluarganya menjadi korban jika terjadi sesuatu yang buruk.
"Keluarga dan anak-anak saya tak akan datang ke stadion. Risikonya bagi saya terlalu besar," ujar Boateng seperti dikutip dari Sport Bild, Rabu (8/6/2016).
Wajar jika Boateng tak mau membawa keluarganya ke stadion. Eks bek Manchester City itu mungkin masih trauma dengan insiden bom bunuh diri di luar Stade de France, Paris, saat laga persahabatan antara Jerman dan Perancis, 13 November 2015.
Teror tak hanya terjadi di Stade de France. Dalam waktu yang hampir bersamaan, terdapat pula insiden penembakan membabi buta di gedung pertunjukan Bataclan, dan sejumlah titik lainnya di Paris.
"Selama Piala Eropa, saya hanya ingin fokus pada sepak bola. Saya rasa akan lebih baik jika keluarga saya tidak berada di stadion," kata Boateng.
Boateng dan para pemain Jerman akan kembali ke Stade de France dalam laga kontra Polandia, pada 16 Juni 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.