Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanksi FIFA di Mata Pemerintah dan Tim Ad Hoc

Kompas.com - 10/02/2016, 19:54 WIB
Anju Christian

Penulis

Sumber Juara.net

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku telah memiliki satu pikiran mengenai nasib sanksi sepak bola Indonesia saat Kongres FIFA akhir Ferbruari ini. Hal itu ia katakan setelah bertemu dengan Ketua Tim Ad Hoc Agum Gumelar di ruangannya, Rabu (10/2/2016).

Menurut Imam, pemerintah dan Tim Ad Hoc sama-sama telah memiliki visi dan misi yang sama agar sanksi sepak bola Tanah Air tidak diperpanjang hingga tahun depan.

"Pemerintah dan Tim Ad Hoc berpikir bahwa persepakbolaan Indonesia harus lebih baik, lebih maju, dan beberapa keinginan reformasi dalam sepak bola betul-betul menjadi perhatian," ujar Imam kepada awak media, di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (10/2).

Pendapat yang sama juga diutarakan Agum. Setelah dipersilakan berbicara oleh Imam dalam acara jumpa pers, Agum menyampaikan beberapa langkah yang direncanakan Tim Ad Hoc dan pemerintah.

"Ada semacam spirit yang sama antara Tim Ad Hoc dan pemerintah untuk langkah jangka panjang reformasi menata sepak bola Indonesia. Kemudian, jangka dekat berdekatan dengan Kongres FIFA, kami sama-sama punya semangat untuk mencegah agar jangan sampai kita terkena sanksi," kata Agum.

Walau telah memiliki semangat dan pikiran yang sama, belum ada keputusan pasti dari pihak pemerintah untuk bergabung dengan Tim Ad Hoc.

Hari ini, Imam, yang telah tujuh kali absen dalam pertemuan, masih belum dapat memutuskan sikap pemerintah soal keanggotaannya Tim Ad Hoc. Ia mesti melaporkan hasil pertemuan ini kepada Presiden RI.

Sanksi FIFA yang dijatuhkan pada Indonesia sejak Mei 2015 itu kemungkinan besar akan diperpanjang hingga 2017 pada kongres FIFA. Hal itu disebut akan terjadi jika pemerintah tak kunjung bergabung dengan Tim Ad Hoc. (Galih Persiana/Nurusyifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com