JAKARTA, KOMPAS.com - PT Liga Indonesia berkomentar terkait surat balasan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang berisi penolakan memberikan rekomendasi penyelenggaraan Indonesia Super League (ISL) 2016.
BOPI memutuskan menolak karena ISL adalah produk dari PSSI, lembaga yang statusnya masih dibekukan oleh Menpora Imam Nahrawi.
"Kami akan urai apakah masalahnya ada di ISL, PSSI, atau operatornya. Banyak kemungkinan akan hal itu," kata Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia, di kantor PT Liga, Kamis (7/1/2016).
Joko mengaku sebenarnya telah memprediksi surat balasan BOPI tersebut. Namun, pihaknya tetap berusaha dan berharap ada titik terang untuk menyelenggarakan ISL.
Surat balasan BOPI itu akan menjadi dasar pembahasan pada pertemuan 16 Januari mendatang.
Forum itu nantinya akan memutuskan apakah PT LI tetap memaksakan ingin menggelar event berstatus kompetisi, yakni ISL 2016, atau hanya berlabel turnamen tanpa ada proses degradasi dan promosi.
Menurut Joko, jeda hingga berlangsungnya pertemuan dengan klub ISL, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan BOPI.
"Secara informal kami terus berkomunikasi intensif dengan BOPI," ucap Jokdri, sapaan akrab Joko. (Kukuh Wahyudi)