Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Capello dan Cruyff Kritik Mourinho

Kompas.com - 07/10/2015, 11:01 WIB


KOMPAS.com
- Manajer Chelsea, Jose Mourinho, mendapatkan kritik dari Fabio Capello dan Johan Cruyff. Keduanya mengkritik Mourinho dari sisi berbeda.

Pelatih legendaris Italia, Capello, menilai Mourinho telah memforsir para pemainnya. Ditambah penerapan taktik yang salah, hal tersebut dianggap Capello sebagai penyebab penurunan performa Chelsea musim ini.

“Mourinho memang manajer hebat. Akan tetapi setelah satu setengah musim, performa pemain-pemainnya mulai menurun. Kekuatan mental mereka terpengaruh untuk memenuhi tuntutan tinggi Mourinho,” jelas Capello seperti yang dilansir dari The Mirror, Selasa (6/10/2015).

“Memang benar Chelsea dirugikan dengan absennya beberapa pemain akibat cedera, seperti Thibaut Cortois. Namun, kesalahan penerapan taktik Mourinho itu menyebabkan tim tidak bisa mencatat awal musim bagus,” ucap pelatih yang sukses bersama AC Milan dan Real Madrid ini.

Selain Capello, Cruyff juga melancarkan kritik kepada manajer berkebangsaan Portugal itu. Jika Capello menyoroti cara mengelola skuat dan taktik, kritik Cruyff kepada sikap Mourinho di dalam dan luar lapangan.

Mourinho kerap mengundang kontroversi lewat beberapa aksinya di pinggir lapangan. Perseteruannya dengan dokter tim, Eva Carniero pada pekan-pekan awal Premier League, cukup menyita perhatian. Belum lagi komentar-komentarnya yang kerap menyerang sesama manajer, pemain sampai wasit, cukup membuat Mourinho dikritik Cruyff.

“Mourinho kontroversial. Saya suka dia karena selalu bisa menciptakan suasana harmonis di antara pemain. Namun yang tidak saya sukai adalah dia selalu menempatkan dirinya di baris pertama (dalam urusan friksi), padahal seharusnya ada di baris kedua,” ujar Cruyff seperti dilansir dari Sky Sports.

Cruyff menduga perilaku negatif itu ada kaitannya dengan latar belakang mantan pelatih FC Porto dan Real Madrid itu. Sebelum menjadi pelatih sepak bola, Mourinho bukanlah pesepak bola tenar, karena dirinya hanya sebentar menjadi seorang pemain dan tidak sukses.

“Itu mungkin berkaitan dengan latar belakangnya. Dia tidak pernah disemangati dan disoraki oleh ribuan pendukung. Akan tetapi, saya tidak berpikir dia sedang mendidik anak-anak untuk bermain sepak bola. Mourinho harus berperilaku lebih baik karena dia bisa dilihat di semua media di seluruh dunia,” ucapnya lagi.

Tekanan kepada Mourinho memang demikian besar pada awal musim ini. Dari 8 pertandingan pertama Premier League, Chelsea hanya mengoleksi 8 poin. Torehan poin itu menjadi yang terminim sepanjang karier The Special One. (Gerry Putra) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Pengamat Tanah Air Bedah Kans Timnas U23 Indonesia di Semifinal

Timnas Indonesia
Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Uber Cup 2024, Indonesia Vs Hong Kong Tanpa Apriyani/Fadia

Badminton
Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Alasan Staf STY Pilih Nyanyi Indonesia Raya Saat Lawan Korea Selatan

Timnas Indonesia
Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com