JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bergandengan tangan untuk menemukan solusi sepak bola nasional. Menurut Ponaryo, kedua belah pihak tidak boleh saling menyalahkan lagi.
Seperti diketahui, melalui rapat darurat Komite Eksekutif, Sabtu (30/5/2015), FIFA menjatuhi sanksi kepada PSSI. Induk organisasi sepak bola Tanah Air itu kehilangan hak keanggotaan untuk sementara karena melanggar Statuta FIFA Pasal 13 dan 17. Sebagai konsekuensi, Indonesia dicoret dari enam turnamen internasional.
Menilik dampak negatif yang ditimbulkan, Ponaryo pun meminta Kemenpora dan PSSI mau meredam ego agar solusi segera ditemukan.
"Semua pihak yang terlibat harus bisa bertanggung jawab. Tidak boleh saling menyalahkan atau bicara menang dan kalah. Sebab pada dasarnya, bangsa Indonesia sedang dalam kondisi kalah," katanya di Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis (4/6/2015).
"Pemerintah harus segera menemukan solusi. PSSI pun tak bisa lepas tangan begitu saja. Bagaimanapun, mereka merupakan pihak yang terlibat. Saatnya bergandengan tangan untuk memperjuangkan satu nama, yaitu sepak bola Indonesia," lanjut gelandang PSM Makassar ini.
Berdasarkan pengakuan Ponaryo, para pemain yang tergabung dalam APPI telah menyuarakan opininya terkait kondisi sepak bola nasional. Tetapi, ditambahkan Ponaryo, pemain cuma bisa pasrah karena keputusan ada di tangan PSSI dan Kemenpora selaku pengelola sepak bola dan dunia keolahragaan tanah air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.